Bila
mudah menyerah itu bukan syetan. Tidak ada syetan yang berhenti menggoda
manusia yang sulit digoda imannya. Ia akan terus berusaha mencari segala cara.
Ia akan melakukan observasi atas
ketebalan keimanan seseorang kemudian menentukan cara untuk menjebol benteng
pertahanan keimanannya. Di samping itu syetan juga menyiapkan beberapa
alternatip cara yang akan digunakan untuk menggoyang iman seseorang. Bila satu
cara gagal, ia akan mencari cara lain, ia tak kenal menyerah sampai sasaran
yang ditujunya yakni manusia meninggalkan dunia fana.
Semangat
tidak mengenal menyerah sudah selayaknya kita lakukan dalam mengejar cita-
cita. Cita–cita yang kita gantungkan jangan seperti cita-cita syetan yang akan
merusak dan menyesatkan. Manusia selayaknya menentukan cita-cita yang tinggi
untuk membangun dunia. Bukankah Tuhan sudah memberikan amanah kepada manusia
untuk menjadi kholifah di muka bumi
ini?
Sebagai
seorang kholifah manausia harus
memberikan kebaikan, menebar benih keutamaan di dunia dan disiram dengan
akhlaqul karimah dalam kehidupan sehari hari. Tantangannya memang sangat berat,
namun sikap tidak kenal menyerah harus tetap tertanam dalam setiap insan.
-
Selalu Optimis dan Banyak Akal
Kelebihan
manusia dibanding dengan makhluk lain adalah diberikannya akal dan pikiran oleh
Tuhan. Akal digunakan dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi
sehingga orang yang pandai mengatai masalah yang dihadapi dikatakan sebagai
orang yang banyak akal. Sedangkan pikiran digunakan untuk mengingat dan
mengembangkan berbagai inovasi agar
kehidupan menjadi lebih mudah. Maka manusia mengenal perkembangan teknoligi,
sedangkan makhluk lain tidak mengenal adanya hal tersebut.
Sayangnya
kita sering kalah pandai dengan syetan, karena syetan menembak manusia agar
mati secara rokhani melalui nuraninya. Sekalipun ia tidak cerdas dalam
mengatasi masalah dan tidak pandai dalam berkreasi, tetapi syetan bekerja lebih
strategik. Bahkan strategi yang ia lakukan adalah langsung menusuk ke sasaran
tanpa disadari oleh manusia. Coba rasakan ketika syetan menggoda hati dan
nurani seorang pakar yang memiliki teknologi tinggi. Ia sentuh hatinya dan ia goyang
nuraninya sehingga pakar yang cerdas dan memiliki teknologi tinggi tadi menjadi
sombong. Bila benih kesombongan manusia sudah tumbuh kemudian berkembang, maka
syetan akan menuai buah kesombongan itu dengan kecongkakan. Dengan congkak
manusia menganggap bahwa semua yang dicapainya semata-mata adalah karena
kemampuannya. Tidak ada orang lain yang menandinginya dan semua adalah hasil
usahanya.
Ia
tidak menyadari bahwa semua itu dari Tuhan Alloh Yang Maha memiliki Kepandaian.
Manusia yang pandai akan mudah mengatasi masalah. Ia juga memilki optimisme
tinggi dan banyak akal. Tetapi bila kemampuannya sudah ditaburi virus
kesombongan oleh syatan maka tinggal menunggu saat kehancuran bagi dirinya dan
lingkungannya.
-
Disiplin.
Ada
seorang motivator mengatakan bahwa
untuk dapat meraih cita-cita ada tiga syarat . Syarat yang pertama adalah
disiplin. Syarat yang ke dua adalah disiplin dan syarat yang ketiga adalah
disiplin.
Melihat
nasihat itu dapat kita tarik kesimpulan bahwa kedisiplinan merupakan faktor
penting dalam menggapai cita-cita. Kiaranya tidak hanya itu, dalam segala hal
bila kita ingin berhasil melaksanakan kegiatan maka disiplin harus ditegakkan.
Semangat
untuk selalu bersikap disiplin pada diri manusia kecenderungannya makin tua
makin berkurang. Ketika bayi kita selalu berdisiplin untuk tidur setelah puas
mendapat ASI Eksklusif dari Ibu. Kita juga disiplin untuk bangun pada pagi hari
dengan menangis, padahal orang tua masih enak enaknya tidur. Ketika usia Balita
kedisiplinan masih tertanam misalnya mandi pagi, gosok gigi sampai tidur
kembali. Kita disiplin dan mematuhi perintah orang tua agar tetap di rumah,
asyik dengan permainan sederhana yang disediakan oleh orang tua. Namun ketika
menginjak usia dewasa syetan mulai menggoda, lingkungan mulai memberi warna dan
kesenangan mulai nampak manis di mata.
Kedisiplinan
manusia menginjak remaja mulai reda. Contoh kecilnya, semula rajin melaksnakan
sholat secara berjamaah, karena lingkungan meledeknya, hatinya goyah, sekarang melaksanakan
sholat sendiri atau tidak berjamaah. Karena sholat sendiri maka waktunya juga
sesuka hati, bahkan sering lupa.
Ketika
remaja, kedisiplinan lebih parah, dari yang semula masih melakukan kegiatan
agama, masih patuh pada orang tua, kini memiliki kegiatan lain dengan lawan
jenisnya. Orang tua sudah tidak mampu mengendalikan dirinya karena yang
bersangkutan merasa dirinya sudah bukan bayi lagi yang harus diatur dan
dikendalikan. Ia sudah bukan anak papa and mama. Ia akan mencari jati diri yang
memuaskan hatinya.
Perihal
kedisiplinan memang syetan kesohor melakukan hal itu. Syetan dengan disiplinnya
mengawal hati manusia agar tidak pernah berbuat baik. Tidak pernah ada cerita
bahwa ada syetan berbuat baik pada manusia. Kalau toh ada syetan melakukan hal
tersebut pasti syetan ada maunya. Paling hanya sekali atau dua kali setelah itu
ia akan minta imbalan dan imbalannya adalah kejahatan yang akan membelokkan
hati manusia.
Disiplin
syetan adalah disiplin kaku. Sejak syatan diciptakan Tuhan memang telah
bersumpah akan menggoda iman manusia. Ia selalu disiplin untuk itu dengan
selalu tepat waktu , tepat sasaran dan tepat cara dalam menggoda manusia.
Syetan
dapat menembak sasaran dengan tepat karena target yang dibidiknya praktis tidak
berjarak yakni melalui hati manusia. Hati dengan disiplin dikawalnya sehingga
perubahan sekecil apapun ia tahu kemudian dengan disiplin dijaganya jangan
sampai kemudian lepas dan orang tersebut berbuat baik. Bilatoh sampai lolos
berbuat kebaikan maka akan ia tebarkan virus kesombongan agar imannya makin
menipis lagi.
Oleh
karena itu manusia harus berhati hati, biarlah syetan berdisiplin dengan
caranya, namun kita juga harus tetap berdidiplin dalam mempertahan kan keimanan
dengan selalu berdisiplin melaksanakan perintah dan ketentuan agama. Tuhan Maha
Tahu dan syetan dilarang Tuhan menggoda manusia yang selalu beriman dan
bertaqwa. Inilah peluang dan celah agar kita dapat terhindar dari bujuk dan
rayuan syetan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar