Kamis, 19 November 2020

ADAKAH ORANG YANG TEBAL MUKA DI DESA ANDA ?

 



Apa di desa ada juga sifat dablek yang dipelihara oleh masyarakat? Saya kira sepanjang ada manusia di tempat manapun sifat dablek pasti ada. Demikian pula halnya di desa. Sekalipun kegotong royongan masyarakat desa lebih kental dari pada di kota dan mereka lebih familier, namun karena manusia punya kebutuhan dan keinginan, punya cipta rasa dan karsa yang selalu berkembang, maka di desapun ada orang dablek.

Tetapi perlu diingat bahwa dableknya orang desa berbeda dengan orang kota, karena sedablek-dableknya orang desa masih lebih lumayan bila dibanding dableknya orang desa. Orang kota tidak mau peduli bila ada tetangganya mendapat musibah. Semua masalah harus diurusnya sendiri. Bahkan untuk mengangkat jenazsah keluarganya yang meninggalpun harus diurus sendiri, bila tidak mampu baru minta tolong orang lain dan harus membayar.

Dableknya orang desa paling dalam hal mendatangi pertemuan warga atau tidak mau mengalah ketika jalan di depan rumahnya digunakan untuk lewat mobil orang lain sementara jalan sempit dan dia sedang menjemur pakaian. Tahu bahwa yang akan lewat orang yang tidak dikenalnya atau orang yang dikenalnya tetapi juga sama-sama dablek maka pemilik jemuran dablek saja membiarkan tetangganya memindahkan sendiri jemuran itu ke tepi.

Atau bila ada orang kaya baru (OKB) yang hidup di desa. Semula ia miskin namun tiba-tiba mendapt rejeki nomplok dari warisan atau undian. Ketika belum mampu secara finansial mungkin patuhnya bukan main kepada aturan RT , rajin ikut pertemuan warga dan selalu menyapa orang yang dikenalnya, namun ketika mendadak kaya ia pura pura tidak melihat tetangga sehingga enggan menegus sapa, tidak melihat peraturan dan dableknya mulai keluar.

Adanya OKB di desa memang terkadang membahagiakan bagi orang sekitarnya, namun banyak yang mendadak menjadi orang dablek baru .

- Orang Tebal Muka  di Lingkungan Kita

Di sekitar kita juga seringkali ada orang dablek bawaan artinya kemungkinan dableknya keturunan. Kita menjadi jengkel bila dalam satu keluarga sebagian besar dablek. Mereka sulit diatur dan diajak kompromi terutama dalam hal urusan untuk kerukunan dan gotong-royong. Pengurus RT maupun RW juga habis akalnya untuk mengurus orang yang dablek tersebut.

Biasanya orang dablek di lingkungan kita adalah karena ia merasa sebagai penduduk asli yang maunya menang sendiri. Ketika banyak warga lain menetap di lingkungannya dan menjadi pengurus RT atau RW lalu membuat aturan yang dirasanya tidak sesui dengan keinginannya, maka ia memboikot dan dablek tidak mau mengikuti kesepakatan yang telah dibuat oleh semua warga.

Warga yang lain juga menyayangkan orang dablek seperti itu, lama-lama mereka membiarkan dan mengancam bila mereka ada kerepotan akan diboykot dan tidak akan dibantu oleh warga. Biar orang yang dablek tahu rasa.


 

Biasanya orang dablek di lingkungan kita adalah karena ia merasa sebagai penduduk asli yang maunya menang sendiri. Ketika banyak warga lain menetap di lingkungannya dan menjadi pengurus RT atau RW lalu membuat aturan yang dirasanya tidak sesui dengan keinginannya, maka ia memboikot dan dablek tidak mau mengikuti kesepakatan yang telah dibuat oleh semua warga.

                                                      Warga yang lain juga menyayangkan orang dablek seperti itu,                                                        lama-lama mereka membiarkan dan mengancam bila mereka ada                                                     kerepotan akan diboykot dan tidak akan dibantu oleh warga. Biar orang yang dablek tahu rasa. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar