Kamis, 19 November 2020

PELANGGARAN TERHADAP NURMA NEGARA

 



 

Norma negara dibuat agar tercipta ketertipan dan keadilan di masyarakat. Norma tersebut dibuat melalui proses panjang sehingga menjadi sebuah produk hukum yang harus dipatuhi bersama. Pengingkaran atau pelanggaran terhadap produk hukum tersebut akan berakhibat dijatuhkannya sanksi bagi yang melanggarnya.

Kenyataanya ada juga masyarakat yang tidak mau mematuhi norma hukum tersebut dan dablek bila diingatkan. Ia seakan siap menanggung segala risiko yang harus dihadapinya dan siap menerima hukuman atas perbuatannya. Tetapi apakah pasti demikian? Yang terjadi adalah bila ada kesempatan dan ada kekuatan maka ia akan mencari  alasan pembenarnya.

Alasan pembenar akan digunakan guna menentang dan menolak sanksi yang akan dijatuhkan kepadanya. Misalkan ada warga yang membangun rumah di bantaran sungai. Di atas tanah tersebut memang sudah sejak Jaman Belanda tidak bolah didirikan bangunan permanen. Ia pun paham tentang hal itu. Namun ketika ada orang lain yang juga mendirikan bangunan di atas bantaran sungai ia menjadi lebih berani. Bangunan yang semula tidak permanen kemudian dibuat permanen. Pikirannya bila digusur temannya banyak dan ia akan minta ganti untung.

Ia tidak berpikir bagaimana bila terjadi banjir kemudian tanggulnya longsor. Atau paling tidak menghalangi aliran air yang menuju sungai dan menjadikan genangan air dan banjir. Masyarakat lain yang selalu tertip menjadi menanggung derita atas ulahnya. Tetapi ia tidak merasa berdosa dan tetap dablek memperluas bangunan rumahnya.

Inilah moralitas kesadaran terhadap lingkungan yang kurang baik dan perlu diaakan pembinaan. Nuraninya kelihatannya sudah mulai mati sehingga tidak peduli akan keadaan yang akan terjadi dan membiarkan nafsunya menguasai ajakan serakah untuk mengeksploitasi alam sekalipun bukan haknya.

-e. Tebal Muka dan Tidak mau Ikut Aturan.

Orang yang tebal muka, sebenarnya mengetahui peraturan, namun pura-pura tidak paham terhadap aturan yang telah ditetapkan. Ia tahu bahwa batas tonase kendaraan angkut adalah sekian ton, namun ia pura-pura tidak paham terhadap hitungan tonase kemudian memaksimalkan isi atau muatan kendaraannya menjadi berlipat lipat. Ketika as truknya patah ia tidak berkaca bahwa kesalahannya adalah karena ia memuati truknya melebihi kapasitas angkut yang ditetapkan, namun menyalahkan Pemereintah yang tidak memperhatikan pemeliharan jalan.

Ketika ia memuat barang melebihi tonase ia paham akan mengakibatkan rusaknya jalan. Ia juga paham bahwa hal tersebut membahayakan bagi pemakai jalan lain dan pemilik kendaraan, namun yang dikejarnya adalah tingginya setoran, sehingga pikiran  sehatnya dibunuh diganti dengan pikiran dablek yang menimbulkan keberanian dan kemantapannya bertindak.

Di mana biasanya orang tebal muka berada? Jelas di tengah masyarakat kita namun biasanya prakteknya ada di kota di desa dan di lingkungan kita.




- Orang Tebal Muka di Kota .

Kehidupan di kota jelas berbeda dengan di desa. Di kota kehidupan lebih kompetitip dan egois. Kompetitip karena kebutuhan tiap orang berbeda dan dituntut serba cepat dan perlu hasil banyak untuk menutup kebutuhan. Sifat orang kota juga cenderung egois karena mereka harus mencukupi kebutuhannya secara mandiri. Kerukunan di kota  relatip lebih tipis dibanding dengan di desa.

Karena terfokus untuk mengejar kebutuhan, orang kota biasanya lebih dablek dibanding orang desa terutama dalam hal hidup bertentangga , kepedulian sosial dan persaudaraan. Dalam hidup bertetangga biasanya antara satu dengan yang lain tidak begitu saling mengenal. Masing-masing rumah dibatasi oleh tembok tinggi dan sibuk dengan urusannya sendiri, sehingga kerepotan tetangga tidak dihiraukannya. Antara satu dengan yang lain saling dablek dan cuek . bahkan kadang satu kampung atau tinggal bersebelahan tidak mengenal . Maklumlah frekwensi perjumpaannya sangat sedikit. Dalam bekerja biasanya berangkat sebelum matahari terbit dan pulang setelah matahari tenggelam sehingga tidak paham keadaan tetangganga.

(n)dableg di kota dimaklumi karena masing-masing memiliki kesibukan dan semua orang (n)dableg. Semua orang tidak peduli  dengan urusan orang lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar