Kamis, 19 November 2020

KEBAIKAN SIFAT NDABLEG

 



Siapakah makhluk yang paing dablek di dunia ? Makhluk yang paling dablek di dunia adalah syetan. Syetan diperintah Tuhan untuk bersujud pada Adam tidak mau bahkan ia berjanji akan menggoda manusia sampai ke jurang kesesatan kemudian dijadikannya teman di neraka. Manusi tidak boleh mengikuti ajakan syetan. Mengapa ? Karena syetan tidak pernah mengajak kepada kebaikan. Bila ada syetan yang mengajak kepada hal yang baik itu namanya syetan murtad dan fasik. Murtat karena melanggar fitrohnya sebagai syetan dan fasik karena tidak melaksananakan perintah pemimpin syetan.

Sebagai manusia kita wajib menjadikan syetan sebagai musuh yang harus ditaklukkan. Uapaya menaklukkannya adalah dengan menggunakan kekuatan dablek yang positip. Kekuatan dablek yang positip sendiri ada dua golongan besar yakni dablek dalam berperilaku dan dablek dalam perbuatan. Kekuatan dablek positip ini diambilkan dari semangatnya syetan dalam menggoda manusia. Bukan mengambil sifat syetan yang tidak mau mengikuti perintah Tuhan.

Apa maksud sifat dablek positip dalam perilaku? Yakni perilaku kita sehari-hari dalam berhubungan dengan orang lain dan dalam mengabdi kepada Tuhan Sifat ini meliputi sifat  patuh, taat, penurut, santun , berbudi pekerti dan berakhlaq mulia.

Seangkan dablek positip dalam perbuatan dimaksudkan perbuatan dalam berbuat seperti mengejar cita-cita dan melakukan kebenaran antara lain meliputi sikap konsisten, konsekwen, kontinyu,fokos, tak kenal menyerah, selalu optimis dan disiplin.

Yang penting imlementasi dari perbuatan dablek positip kita tidak sama dengan dableknya syetan yang hanya melanggar peraturan. Secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :



a. Kuat dalam Perilaku

Kita seringkali melihat seseorang yang selalu dablek melanggar ketentuan namun malah selalu lolos dari hukuman Tuhan dan hidupnya relatip selalu beruntung. Bila melihat kejadian seperti hal tersebut sebenarnya tidak bisa dijadikan kesimpulan bahwa orang yang berbuat salah malah beruntung atau ada pepatah jawa yang menyindir : “Olo mulyo, becik kecelik”, artinya yang selalu berbuat jelek malah mendapat kemulyaan dan keberuntungan namun yang selalu berbuat baik malah kecewa karena hasilnya malah keburukan. Ada juga yang berpendapat bahwa jaman sekarang  dalam bahasa Jawa dikatakan: “Sing Jujur ajur, Sing nekat melesat, Sing edan entuk kamulyan. Becik ketampik olo ketompo.”

Artinya bahwa jaman sekarang sudah terbalik kondisinya yang jujur malah celaka, yang berbuat neklat malah kariernya melesat, yang gila mendapat kemulyaan, yang dijadikan pemuka yang jelek dan yang baik malah ditolak.”

Salahkah keadaan ini ? Kita tentu tidak dapat menyalahkan keadaan. Lantas siapa yang hendak dipersalahkan? Ya tinggal dari mana kita melihatnya. Tentu akan menjadi salah bila kita kembalikan kepada kaidah hukum negara dan agama, namun bisa juga menjadi benar ketika itu memang tuntutan jaman. Sekarang tergantung kita mensikapinya yang penting masih ada kendali dalam diri masing-masing dari kita yakni kendali iman dan taqwa.

Iman artinya kita tetap percaya bahwa setelah kehidupan di dunia ada kehidupan di akhirat. Perbuatan kita akan dimintakan pertanggungjawawan di hadapan Tuhan dan selalu percaya adanya kekuatan Rukun Iman dan Rukun Islam manakala kita seorang muslim.

Taqwa berarti takut atau melaksanakana segala perintah Tuhan dan menjauhi laranganNya. Dengan melaksanakan taqwa maka kita bisa membentengi diri dan ada faktor penghambat/rem agar kita tidak terperosok ke dalam jurang kesesatan. Derajad ketaqwaan inilah yang membedakan kemulyaan orang di hadapan Tuhan. Kuatitas ketaqwaan seseorang memang tidak dapat dilihat secara langsung namun akan nampak dalam perilaku dan perbuatan sehari hari orang yang bersangkutan.

Apapun keadaan di dunia yang sedang kita alami adalah sudah kehendak dan skenario Tuhan. Pasti ada hikmah di balik itu semua. Hukum Tuhan tidak akan berubah. Salah satunya adalah bahwa siapa yang berbuat baik akan diberikan imbalan atas kebaikannya dan siapa yang berbuat jelek akan diberikan balasan atas kejelekannya.

Manusia diberikan pikiran untuk dapat memilih dan memilah mana yang baik dan mana yang jelek. Sudah selayaknya bila kita mau khasanah di dunia dan di akhirat maka wajib melakukan kebaikan dan menjauhi kejelekan di dunia.

Lebih jauh beberapa faktor yang mempengaruhi kekuatan dablek yang positip  implementasinya adalah kebalikan dari sifat dableknya syetan antara lain meliputi : patuh, taat, penurut, santun , berbudi pekerti dan berakhlaq mulia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar