Siapakah makhluk yang paing dablek di
dunia ? Makhluk yang paling dablek di dunia adalah syetan. Syetan diperintah Tuhan
untuk bersujud pada Adam tidak mau bahkan ia berjanji akan menggoda manusia sampai
ke jurang kesesatan kemudian dijadikannya teman di neraka. Manusi tidak boleh
mengikuti ajakan syetan. Mengapa ? Karena syetan tidak pernah mengajak kepada
kebaikan. Bila ada syetan yang mengajak kepada hal yang baik itu namanya syetan
murtad dan fasik. Murtat karena melanggar fitrohnya sebagai syetan dan fasik
karena tidak melaksananakan perintah pemimpin syetan.
Sebagai manusia kita wajib menjadikan
syetan sebagai musuh yang harus ditaklukkan. Uapaya menaklukkannya adalah
dengan menggunakan kekuatan dablek yang positip. Kekuatan dablek yang positip sendiri
ada dua golongan besar yakni dablek dalam berperilaku dan dablek dalam
perbuatan. Kekuatan dablek positip ini diambilkan dari semangatnya syetan dalam
menggoda manusia. Bukan mengambil sifat syetan yang tidak mau mengikuti
perintah Tuhan.
Apa maksud sifat dablek positip dalam
perilaku? Yakni perilaku kita sehari-hari dalam berhubungan dengan orang lain
dan dalam mengabdi kepada Tuhan Sifat ini meliputi sifat patuh, taat, penurut, santun , berbudi pekerti
dan berakhlaq mulia.
Seangkan dablek positip dalam perbuatan
dimaksudkan perbuatan dalam berbuat seperti mengejar cita-cita dan melakukan
kebenaran antara lain meliputi sikap konsisten, konsekwen, kontinyu,fokos, tak
kenal menyerah, selalu optimis dan disiplin.
Yang penting imlementasi dari perbuatan
dablek positip kita tidak sama dengan dableknya syetan yang hanya melanggar
peraturan. Secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Kuat dalam Perilaku
Kita seringkali melihat seseorang yang
selalu dablek melanggar ketentuan namun malah selalu lolos dari hukuman Tuhan
dan hidupnya relatip selalu beruntung. Bila melihat kejadian seperti hal
tersebut sebenarnya tidak bisa dijadikan kesimpulan bahwa orang yang berbuat
salah malah beruntung atau ada pepatah jawa yang menyindir : “Olo mulyo, becik kecelik”, artinya yang
selalu berbuat jelek malah mendapat kemulyaan dan keberuntungan namun yang
selalu berbuat baik malah kecewa karena hasilnya malah keburukan. Ada juga yang
berpendapat bahwa jaman sekarang dalam
bahasa Jawa dikatakan: “Sing Jujur ajur,
Sing nekat melesat, Sing edan entuk kamulyan. Becik ketampik olo ketompo.”
Artinya bahwa jaman sekarang sudah
terbalik kondisinya yang jujur malah celaka, yang berbuat neklat malah
kariernya melesat, yang gila mendapat kemulyaan, yang dijadikan pemuka yang
jelek dan yang baik malah ditolak.”
Salahkah keadaan ini ? Kita tentu tidak
dapat menyalahkan keadaan. Lantas siapa yang hendak dipersalahkan? Ya tinggal
dari mana kita melihatnya. Tentu akan menjadi salah bila kita kembalikan kepada
kaidah hukum negara dan agama, namun bisa juga menjadi benar ketika itu memang
tuntutan jaman. Sekarang tergantung kita mensikapinya yang penting masih ada
kendali dalam diri masing-masing dari kita yakni kendali iman dan taqwa.
Iman artinya kita tetap percaya bahwa
setelah kehidupan di dunia ada kehidupan di akhirat. Perbuatan kita akan
dimintakan pertanggungjawawan di hadapan Tuhan dan selalu percaya adanya
kekuatan Rukun Iman dan Rukun Islam manakala kita seorang muslim.
Taqwa berarti takut atau melaksanakana
segala perintah Tuhan dan menjauhi laranganNya. Dengan melaksanakan taqwa maka
kita bisa membentengi diri dan ada faktor penghambat/rem agar kita tidak
terperosok ke dalam jurang kesesatan. Derajad ketaqwaan inilah yang membedakan
kemulyaan orang di hadapan Tuhan. Kuatitas ketaqwaan seseorang memang tidak
dapat dilihat secara langsung namun akan nampak dalam perilaku dan perbuatan
sehari hari orang yang bersangkutan.
Apapun keadaan di dunia yang sedang kita
alami adalah sudah kehendak dan skenario Tuhan. Pasti ada hikmah di balik itu
semua. Hukum Tuhan tidak akan berubah. Salah satunya adalah bahwa siapa yang
berbuat baik akan diberikan imbalan atas kebaikannya dan siapa yang berbuat
jelek akan diberikan balasan atas kejelekannya.
Manusia diberikan pikiran untuk dapat
memilih dan memilah mana yang baik dan mana yang jelek. Sudah selayaknya bila
kita mau khasanah di dunia dan di
akhirat maka wajib melakukan kebaikan dan menjauhi kejelekan di dunia.
Lebih jauh beberapa faktor yang
mempengaruhi kekuatan dablek yang positip implementasinya adalah kebalikan dari sifat
dableknya syetan antara lain meliputi : patuh, taat, penurut, santun , berbudi
pekerti dan berakhlaq mulia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar