Kamis, 19 November 2020

CIRI ORANG YANG BERAKHLAQ MULIA

 



Akhlaq mulia adalah akhlaqnya Rasululloh, karena akhlaq Rasululloh adalah Alquran. Rasululloh hadir ke dunia untuk menyempurnakan kelakuan manusia yang saat itu sudah sangat rusak. Jaman itu dinamakan jaman kebodohan atau Jaman Jahiliyah dimana syetan sangat berjaya. Kejayaan syetan yang dilaknat Tuhan sudah mencapai puncaknya bahkan syetan ada di mana-mana dan menjelma menjadi siapa-siapa. Syetan sudah masuk di dunia perdagangan, pemerintahan dan masyarakat. Sifat syiatoniah mendominasi dalam tatanan kehidupan manusia bahkan derajad manusia sudah berada di bawah binatang.

Melalui Rasululloh, harkat manusia diangkat kembali sebagaimana pengakuan Rasululloh sendiri bahwa Beliau diutus Tuhan untuk memperbaiki dan menyempurnakan akhlaq manusia. Innama buistu liutammima makarimal akhlaq.

Alhamdulillah atas berkah dan rahmad Alloh dalam tempo relatip singkat yakni 22 Tahun Rasululloh berhasil mengubah peradaban. Minadhulumati ilannur yakni dari jaman kegelapan yang didominasi sifat syetan menjadi jaman terang yang dipenuhi kasih sayang.

Syetan pasti sangat benci bila ada orang yang memiliki akhlaq mulia sebab menghalangi mereka untuk diajak dablek.




 Berani  dalam Berbuat

Sering kita melihat ada orang gila karena stres yang dengan seenaknya menjalani hidup ini. Ia tidak melihat lingkungan, ia mengabaikan keadaan dan ia mengabaikan harkatnya sebagai manusia. Yang ia lakukan seperti halnya hidupnya binatang yang hanya mengutamakan nafsu dan makan untuk kehidupannya. Apapun yang ia perbuat orang akan memakluminya karena ia memiliki pikiran, namun tidak bisa berfungsi, ia memiliki perasaan namun tidak berguna. Jadi harkat kemanusaannya tidak dihargai dan ia sebagai manusia dianggap tidak ada.

Lebih lumayan binatang seperti ayam , burung, kambing dan sapi. Ia tidak terkena jerat hukum negara dan agama. Bila ia masuk pekarangan yang bukan haknya paling dihalau dan diumpati, bila ia mengambil makanan di lahan atau pekarangan tetangga paling diomeli. Binatang tersebut juga tidak perlu berbuat sopan. Tak perlu mereka berpakaian atau menggunakan aturan norma kesusilaan. Yang penting nafsunya tersalurkan dan makanan sehari-hari tercukupi , selesailah urusannya.

Sebegitu ringkasnya binatang masih memiliki arti, ia akan dicari yang empunya bila sehari tidak pulang kandang atau lepas dari kandangnya. Pemilik binatang akan menuntut bila miliknya dicuri dan sakit hati bila binatang piaraaannya diganggu. Padahal ia adalah binatang yang dablek dari sudut pandang manusia. Apalagi kalau binatang piaraan itu dapat berkembang biak dengan baik dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi yang memeliharanya,mungkin telurnya, dagingnya atau susunya, pasti ia memiliki nilai yang baik untuk manusia. Binatang dablek namun masih punya arti.

Sebaliknya manusia yang dablek, mau dikatakan binatang karena tidak kenal aturan pasti sakit hati, dinasihati malah berganti menyerang dan memaki-maki, diberikan sanksi malah mencari alasan pembenar sesuai kemauan hatinya. Mungkin lebih gampang mengurus binatang yang nakal tinggal menghalau, maka ia tidak akan berani mengulangi lagi.

Begitu pula orang yang stras ndableknya setengah mati, ia tidak mau memperhatiakan nasihat orang lain, bila dimaki malah memelototi, bila dilarang malah mentertawai, bila di sanjung malah sakit hati. Pikirannya memang sudah terbalik. Mereka mungkin mengganggap orang yang waras adalah orang gila. Ia merasa hidup di dunia serba gila dan tidak sesuai dengan pemikirannya.

Sekali lagi sikap ndablek yang keterlaluan adalah dari syetan. Kita tidak boleh mengikuti atau meniru sifat setan . Haram hukumnya meniru dan mengikuti sifat syetan, Syetan sangat bersemangat dalam menggoda manusia dengan sikapnya antara lain: konsisten, konsekwen, kontinyu,fokos, tak kenal menyerah, selalu optimis dan disiplin. Sikap itu sering ada pada diri manusia dan kadang menjadi daya dorong manusia dalam mewujudkan asanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar