Perlu juga diteliti jangan-jangan yang
bersangkutan tidak mau merubah sikap dan mengindahkan nasihat yang diberikan
kepadanya karena ketika memberikan nasihat dengan teori dan dalil yang tidak
dimengerti olehnya.
Maka orang yang memberikan masukan atau
nasihat harus mengetahui terlebih dulu kesukaannya, kebiasaannya dan tingkat
pengetahuannya. Mengetahui kesukaan bagi seseorang memegang merupakan kunci
untuk membuka suatu sugesti agar perhatiannya bisa terfokus. Dengan
mengungkapkan kesukaan seseorang akan membangkitkan sebuah ingatan yang kuat
dan yang bersangkutan akan mengerahkan seluruh energi perhatiannya. Misalkan
orang yang akan dinasihati suka akan peekembangan politik maka ajak dahulu
berdiskusi tentang perkembangan politik terbaru agar atensinya terbuka. Setelah
itu tanyakan kebiasaan sehari harinya. Setelah diketahui kebiasaannya, maka
tanyakan pula bagaimana melakukan kebiasaan itu. tunjukkan bahwa anda juga
memiliki kebiasaan dan kesenangan yang sama. Ini untuk menjalin komunikasi agar
gelombangnya nyambung. Baru kemudian kembangkan permasalahan dirinya yang
selalu membelenggu.
Dengarkan terus masalah yang
dihadapinya. Tunjukkan bahwa Anda memang senang membantu mengatasi masalahnya
dan jangan sampai memilki kesan akan menasihati. Nasihat diberikan di sela-sela
penjelasannya dan mempersepsikan diri
Anda atau dengan memberi contoh kongkrit yang menunjukkan sebab akibat dalam
kasus yang hampir sama. Contoh dan pemberian solusi perlu pula disesuaikan
dengan pemahaman dan pengetahuan yang besangkutan agar dapat diterima dengan
mudah.
Bila komunikasi dapat terjalin kemudian
cara mengibah perilaku dengan bentuk saran masukan dan bukan nasihat atau
interogasi, diharapkan sifat dablek yang dimilikinya akan berkurang dan hilang.
- Nasihat dengan Bahasa yang Sulit bagi
Dirinya
Hambatan bahasa memang sering terjadi
dalam menjalin komunilasi yang baik. Komunikasi yang baik dan dapat berjalan
sesuai yang diharapkan adalah kunci dari keberhasilan interaksi pribadi yang
berbeda. Sekalipun menggunakan bahasa yang sama namun bila penggunaan tata bahasa
maupun kosa kata dan intonasinya terlalu ferbal, mengakibatkan lawan bicara menjadi
bingung , tidak mngerti dan bosan. Akibatnya komunikasi menjadi gagal.
Kegagalan komunikasi dengan penggunaan
bahasa untk mengantarkan nasihat bagi orang yang dablek bisa disebabkan oleh
beberapa hal antara lain karena menggunakan kalimat atau ungkapan yang berbelit-belit
dan terlalu banyak contoh yang disampaikan sehingga membuat bingung/ tidak
fokus serta banyak pengulangan kasus sehingga hambar dan membosankan.
Ambillah contoh bagi kita sendiri,
ketika mendengarkan orang yang bicara berbelit- belit, banyak pengulangan
masalah atau tidak to the point, maka
perhatian kita akan makin mengendor dan akhirnya tak ada sesuatupun yang dapat
diambil karena kesan baik yang diciptakan gagal.
Begitu pula ketika ada seseorang yang
berbicara kemudian memberikan contoh yang terlalu banyak dan contohnya kurang
relevan atau asal ada contohnya. Mungkin yang mendengarkan juga tambah bingung.
Bila pembicara tidak peduli dengan lawan bicaranya dan tetap ngotot akan terus
bercerita dengan banyak contohnya, maka bisa jadi yang akan dinasihati segera
berpamitan karena tambah pusing.
Oleh karena itu sebaiknya ketika
berbicara apalagi akan menasihati seseorang yang dablek langsung ke sasaran
saja, ambillah contoh maksimal dua buah lalu fokuskan pada inti pesan atau
nasihatnya.
Jangan sampai terjadi contoh yang
diberikan selalu diulang ulang dan hanya berputar putar yang menjadikan lawan
bicara menjadi makin tidak paham yang disampaikan. Mungkin pembicara sendiri
tidak paham apalagi yang mendengarkan.
Jadi benarlah bahwa bahasa menunjukkan
bangsa. Bila kita dapat menggunakan bahasa komunikasi dengan baik dan benar
orang lain akan menaruh hormat dan memberikan apresiasi yang baik. Bila komunikasi yang dijalin lancar maka akan
lebih mudah memberi nasihat orang yang dablek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar