Kamis, 19 November 2020

SUDAH BOSAN BERUSAHA

 



Dablek karena Sudah Bosan Berusaha.

Adakah orang yang bosan berusaha? Ya saya kira ada, karena semangat manusia sifatnya turun naik. Kadang kita merasa sangat semangat dalam berusaha dan  dalam bekerja namun acapkali kendor tak bersemangat dan tak bertenaga. Oleh karena itu perlu refresing atau penyegaran.

Ketika mengupayakan pekerjaan atau mencari uang juga serting terjadi hal demikian. Apalagi di era yang penuh kompetisi dan egoisme ini bila cepat bosan atau cepat menyerah akan dilindas oleh keadaan dan akan ditinggalkan oleh waktu yang tak pernah berhenti.

Orang yang bosan berusaha atau mencari pekerjaan mungkin disebabkan oleh beberapa hal antara lain mencakup faaktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah karena memang sudah menjadi watak dasar yang bersangkutan disebabkan karena didikan orang tua yang dulu memanjakannya atau faktor taraumatis yang membelenggu dirinya sehingga menjadi penakut ketika hendak berinteraksi dengan orang lain. Sedangkan faktor ekternal bisa disebabkan oleh adanya teror masa lalu dari teman atau pihak lain, bisa juga karena lingkungan yang tidak cocok baginya.

Bila penyebab dableknya yang bersangkutan memang watak dasar yang disebabkan oleh karena salah asuh, seperti dimanjakan orang tua, maka diperlukan proses yang agak lama untuk memberikan penyadaran pada pribadinya. Namun jangan khawatir sepanjang ada kemauan pasti ada jalan. Jalannya antara lain dengan mencarikan orang yang dekat dengannya dan dapat memberikan sugesti pada dirinya sehingga dapat mengubah mind set pada pemikirannya. Tanamkan rasa tanggung jawab yang bersangkutan dan sedikit demi sedikit diberikan kesempatan untuk menjalankan suatu usaha. Jangan lupa tetap memberikan pujian untuk keberhasilannya.

Saran di atas bisa juga diberikan untuk orang yang mengalami trauma karena pernah menghadapi sesuatu yang mengancam dirinya sehingga rasa  ketakutannya berlebihan. Orang yang trauma terhadap suatu keadaan dapat hilang setelah tumbuh keyakinan dalam dirinya bahwa badai sudah berlalu, bencana sudah berakhir dan bahaya sudah tiada. Kini saatnya menata kembali bangunan jiwa yang telah porak poranda.




Mungkin kondisinya juga hampir sama dengan orang yang pernah menghadapi teror masa lalu yang sebagian atau seluruhnya benar benar terjadi. Keadaan itu dijadikannya alasan pembenar dan minta permakluman dari pihak lain sehingga ia bisa berbuat dablek dari pada merepotkan orang lain. Padahal justru dengan ia dablek semacam itu malah makin membuat masalah bagi orang lain.

Lain lagi bila penyebab dableknya karena  lingkunagnnya tidak cocok dengan pribadinya, maka sebaiknya diadakan pertimbangan yang matang. Pertimbangan tersebut mencakup untung rugi bila harus pindah dari lingkungan lama ke lingkungan yang baru. Karena belum tentu setelah pindah pada lingkungan baru jaminan menjadi baik , bisa saja ternyata kondisinya lebih parah sebab yang dijumpainya tetap orang-orang yang tidak mendukung perkembangan jiwanya malah mematikan karakternya. Jadi lakukan penjajakan dan uji/ observasi tempat dahulu.

Bila penyebab dableknya yang bersangkutan memang watak dasar yang disebabkan oleh karena salah asuh, seperti dimanjakan orang tua, maka diperlukan proses yang agak lama untuk memberikan penyadaran pada pribadinya. Namun jangan khawatir sepanjang ada kemauan pasti ada jalan. Jalannya antara lain dengan mencarikan orang yang dekat dengannya dan dapat memberikan sugesti pada dirinya sehingga dapat mengubah mind set pada pemikirannya. Tanamkan rasa tanggung jawab yang bersangkutan dan sedikit demi sedikit diberikan kesempatan untuk menjalankan suatu usaha. Jangan lupa tetap memberikan pujian untuk keberhasilannya.

Saran di atas bisa juga diberikan untuk orang yang mengalami trauma karena pernah menghadapi sesuatu yang mengancam dirinya sehingga rasa  ketakutannya berlebihan. Orang yang trauma terhadap suatu keadaan dapat hilang setelah tumbuh keyakinan dalam dirinya bahwa badai sudah berlalu, bencana sudah berakhir dan bahaya sudah tiada. Kini saatnya menata kembali bangunan jiwa yang telah porak poranda.

Mungkin kondisinya juga hampir sama dengan orang yang pernah menghadapi teror masa lalu yang sebagian atau seluruhnya benar benar terjadi. Keadaan itu dijadikannya alasan pembenar dan minta permakluman dari pihak lain sehingga ia bisa berbuat dablek dari pada merepotkan orang lain. Padahal justru dengan ia dablek semacam itu malah makin membuat masalah bagi orang lain.

Lain lagi bila penyebab dableknya karena  lingkunagnnya tidak cocok dengan pribadinya, maka sebaiknya diadakan pertimbangan yang matang. Pertimbangan tersebut mencakup untung rugi bila harus pindah dari lingkungan lama ke lingkungan yang baru. Karena belum tentu setelah pindah pada lingkungan baru jaminan menjadi baik , bisa saja ternyata kondisinya lebih parah sebab yang dijumpainya tetap orang-orang yang tidak mendukung perkembangan jiwanya malah mematikan karakternya. Jadi lakukan penjajakan dan uji/ observasi tempat dahulu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar