Rabu, 18 November 2020

TIDAK MERASA PUSING WALAUPUN TIDAK BEKERJA

 



Bila kita ingat pengertian dari dablek dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yakni tidak ambil pusing meskipun dimaki dan tidak tahu malu, maka penerapan sifat dablek akan menjadi keliru dan merugikan. Keliru karena sifat tersebut mestinya jangan diterapkan dalam segala hal, karena bisa merusak sistim dan merugikan karena orang lain akan merasa tidak nyaman atas perbuatannya .

 Dablek yang keliru bisa terjadi antara lain dalam hal : Tidak ambil pusing walau tidak bekerja, tidak merubah sikap yang keliru walau dimaki maki, sulit dinasihati, tidak tahu malu walau melanggar norma, tebal muka dan tak tahu aturan.

- a. Tidak Pusing walau Tidak Bekerja.

Dablek yang paling parah adalah ketika ia memiliki tanggung jawab terhadap keluarga, namun ia tidak mau bekerja. Mungkin ia sudah berusaha untuk mencari lapangan pekerjaan namun belum juga dapat ditemukan pekerjaan yang sesuai dengan dirinya.

Ada beberapa hal mengapa ia tetap dablek tidak mau bekerja. Pertama mungkin faktor lingkungan, ke dua bisa karena tidak memiliki ketrampilan, ke tiga sudah bosan berusaha dan keempat mungkin karena malas. Apa maksudnya?

- (n)dableg karena Faktor Lingkungan,

Lingkungan kita tinggal, memang sangat dipengaruhi oleh pola hidup dan perilaku sehari hari. Bila lingkungan memiliki motivasi tinggi untuk bekerja maka orang yang tidak menyesuaikan lingkungannya lama kelamaan akan malu dan berusaha keras untuk mencari penghasilan .

Apabila lingkungan sekitar memiliki kreativitas dalam menciptakan pekerjaan maka orang yang ada di dalamnya juga akan terpengaruh dan akan mengikuti pola itu kemudian melakukan kagiatan wirausaha.

Sebaliknya bila dalam lingkungan tersebut hanya bergelar ‘panji klantung’ atau orang yang suka klontang-klantung tak ada pekerjaan sama sekali kemudian dijuluki sebagai ‘pengacara’ (pengangguran banyak acara), maka sifat dablek akan makin tebal dan virus dablek akan menyebar dengan cepat.

Solusinya bila ada yang merasa salah satu anggota keluarganya atau bahkan suaminya sendiri memiliki sifat (n)dableg seperti itu disebabkan karena lingkungan, maka segeralah berpindah domisili dengan mencari tempat tinggal yang lingkungannya memiliki etos kerja tinggi. Tak perlu berapa besar hasilnya yang penting ada kegiatan dan tidak hanya amenjadi’ Panji Klantung’.

- Menganggur karena Tidak Memiliki Ketrampilan,

Ada pula yang dablek karena sudah jenuh dengan keadaan dan upayanya. Ia merasa frustasi karena berbagia usaha menurut pendapatnya sudah ia lakukan. Sudah banyak kantor ia masuki, sudah banyak sobat ia temui dan sudah banyak lamaran ia sebar ke berbagai instansi. Hasilnya tetap nihil tak ada sama sekali.

Ia merasa bahwa hidupnya ditakdirkan untuk menganggur dan tidak bekerja, sehingga ia tetap dablek tidak mau berusaha. Padahal kuncinya adalah ia belum mengetahui potensi yang ada dalam dirinya. Ia tidak paham akan ketrampilan dan kelebihan yang diberikan Tuhan kepadanya. Ia mudah putus asa karena beberapa hal antara lain mungkin karena tidak ada yang mendorong dan mendukungnya, tidak ada yang memberikan semangat,pengarahan dan kurang prihatin.

Dorongan orang dalam berusaha sangat diperlukan terutama dari orang terdekat seperti orang tua maupun istri/pendamping. Dorongan yang diberikan bukan berujud umpatan atau selalu disalahkan, namun dukungan semangat agar yang bersangkutan mau bergerak terus, jalan terus tanpa ada rasa bosan. Yang penting terus berusaha, tentang hasilnya serahkan kepada Tuhan.



Arahan dalam mendapatkan penghidupan juga sangat diperlukan. Paling tidak ada orang yang mau diajak bicara memberikan solusi bukan emosi, memberikan pendapat bukan umpatan, dan memberikan dorongan bukan malah cercaan. Sekecil apapun kalimat yang keluar dari orang dekat terutama orang tua atau pendamping adalah setetes bahan bakar dan tambahan tenaga baginya. Bila toh tidak dapat memberi pendapat atau solusi langkah terbaik adalah diam, mendengarkan keluhan, sembari memberikan dorongan untuk kesabaran dan tetap berusaha.

Demikian juga adanya perhatian. Setiap orang memsng perlu  diperhatikan bukan diawasi. Diperhatikan adalah diberikan kepedulian, dicukupi kekurangannya dan difasilitasi kebutuhannya. Bila perlu diberikan pendapat untuk penyelesaian masalah yang dihadapi. Semua merupakan saran dan sumbang pikir. Harapannya setelah semua diberikan maka sifat dableknya akan hilang atau sifat dableknya menjadi dablek yang positip


Tidak ada komentar:

Posting Komentar