Bila kita ingat pengertian dari dablek
dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yakni tidak ambil pusing meskipun dimaki dan
tidak tahu malu, maka penerapan sifat dablek akan menjadi keliru dan merugikan.
Keliru karena sifat tersebut mestinya jangan diterapkan dalam segala hal, karena
bisa merusak sistim dan merugikan karena orang lain akan merasa tidak nyaman
atas perbuatannya .
Dablek
yang keliru bisa terjadi antara lain dalam hal : Tidak ambil pusing walau tidak
bekerja, tidak merubah sikap yang keliru walau dimaki maki, sulit dinasihati, tidak
tahu malu walau melanggar norma, tebal muka dan tak tahu aturan.
- a. Tidak Pusing walau Tidak Bekerja.
Dablek yang paling parah adalah ketika
ia memiliki tanggung jawab terhadap keluarga, namun ia tidak mau bekerja.
Mungkin ia sudah berusaha untuk mencari lapangan pekerjaan namun belum juga
dapat ditemukan pekerjaan yang sesuai dengan dirinya.
Ada beberapa hal mengapa ia tetap dablek
tidak mau bekerja. Pertama mungkin faktor lingkungan, ke dua bisa karena tidak
memiliki ketrampilan, ke tiga sudah bosan berusaha dan keempat mungkin karena
malas. Apa maksudnya?
- (n)dableg karena Faktor Lingkungan,
Lingkungan kita tinggal, memang sangat dipengaruhi
oleh pola hidup dan perilaku sehari hari. Bila lingkungan memiliki motivasi
tinggi untuk bekerja maka orang yang tidak menyesuaikan lingkungannya lama
kelamaan akan malu dan berusaha keras untuk mencari penghasilan .
Apabila lingkungan sekitar memiliki
kreativitas dalam menciptakan pekerjaan maka orang yang ada di dalamnya juga
akan terpengaruh dan akan mengikuti pola itu kemudian melakukan kagiatan
wirausaha.
Sebaliknya bila dalam lingkungan
tersebut hanya bergelar ‘panji klantung’
atau orang yang suka klontang-klantung tak ada pekerjaan sama sekali kemudian
dijuluki sebagai ‘pengacara’ (pengangguran banyak acara), maka sifat dablek
akan makin tebal dan virus dablek akan menyebar dengan cepat.
Solusinya bila ada yang merasa salah
satu anggota keluarganya atau bahkan suaminya sendiri memiliki sifat (n)dableg
seperti itu disebabkan karena lingkungan, maka segeralah berpindah domisili
dengan mencari tempat tinggal yang lingkungannya memiliki etos kerja tinggi.
Tak perlu berapa besar hasilnya yang penting ada kegiatan dan tidak hanya
amenjadi’ Panji Klantung’.
- Menganggur karena Tidak Memiliki Ketrampilan,
Ada pula yang dablek karena sudah jenuh
dengan keadaan dan upayanya. Ia merasa frustasi karena berbagia usaha menurut
pendapatnya sudah ia lakukan. Sudah banyak kantor ia masuki, sudah banyak sobat
ia temui dan sudah banyak lamaran ia sebar ke berbagai instansi. Hasilnya tetap
nihil tak ada sama sekali.
Ia merasa bahwa hidupnya ditakdirkan
untuk menganggur dan tidak bekerja, sehingga ia tetap dablek tidak mau
berusaha. Padahal kuncinya adalah ia belum mengetahui potensi yang ada dalam
dirinya. Ia tidak paham akan ketrampilan dan kelebihan yang diberikan Tuhan
kepadanya. Ia mudah putus asa karena beberapa hal antara lain mungkin karena
tidak ada yang mendorong dan mendukungnya, tidak ada yang memberikan semangat,pengarahan
dan kurang prihatin.
Dorongan orang dalam berusaha sangat
diperlukan terutama dari orang terdekat seperti orang tua maupun
istri/pendamping. Dorongan yang diberikan bukan berujud umpatan atau selalu
disalahkan, namun dukungan semangat agar yang bersangkutan mau bergerak terus,
jalan terus tanpa ada rasa bosan. Yang penting terus berusaha, tentang hasilnya
serahkan kepada Tuhan.
Arahan dalam mendapatkan penghidupan
juga sangat diperlukan. Paling tidak ada orang yang mau diajak bicara
memberikan solusi bukan emosi, memberikan pendapat bukan umpatan, dan
memberikan dorongan bukan malah cercaan. Sekecil apapun kalimat yang keluar
dari orang dekat terutama orang tua atau pendamping adalah setetes bahan bakar
dan tambahan tenaga baginya. Bila toh tidak dapat memberi pendapat atau solusi
langkah terbaik adalah diam, mendengarkan keluhan, sembari memberikan dorongan
untuk kesabaran dan tetap berusaha.
Demikian juga adanya perhatian. Setiap orang
memsng perlu diperhatikan bukan diawasi.
Diperhatikan adalah diberikan kepedulian, dicukupi kekurangannya dan
difasilitasi kebutuhannya. Bila perlu diberikan pendapat untuk penyelesaian masalah
yang dihadapi. Semua merupakan saran dan sumbang pikir. Harapannya setelah
semua diberikan maka sifat dableknya akan hilang atau sifat dableknya menjadi
dablek yang positip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar