Jumat, 20 November 2020

DISCLAMER

Privacy Policy for MANAJEMEN KAMPUNG

At MANAJEMEN KAMPUNG , accessible from https://ssinyo111120.blogspot.com/, one of our main priorities is the privacy of our visitors. This Privacy Policy document contains types of information that is collected and recorded by MANAJEMEN KAMPUNG and how we use it.

If you have additional questions or require more information about our Privacy Policy, do not hesitate to contact us.

Log Files

MANAJEMEN KAMPUNG follows a standard procedure of using log files. These files log visitors when they visit websites. All hosting companies do this and a part of hosting services' analytics. The information collected by log files include internet protocol (IP) addresses, browser type, Internet Service Provider (ISP), date and time stamp, referring/exit pages, and possibly the number of clicks. These are not linked to any information that is personally identifiable. The purpose of the information is for analyzing trends, administering the site, tracking users' movement on the website, and gathering demographic information. Our Privacy Policy was created with the help of the Privacy Policy Generator and the Privacy Policy Generator.

Google DoubleClick DART Cookie

Google is one of a third-party vendor on our site. It also uses cookies, known as DART cookies, to serve ads to our site visitors based upon their visit to www.website.com and other sites on the internet. However, visitors may choose to decline the use of DART cookies by visiting the Google ad and content network Privacy Policy at the following URL – https://policies.google.com/technologies/ads

Privacy Policies

You may consult this list to find the Privacy Policy for each of the advertising partners of MANAJEMEN KAMPUNG .

Third-party ad servers or ad networks uses technologies like cookies, JavaScript, or Web Beacons that are used in their respective advertisements and links that appear on MANAJEMEN KAMPUNG , which are sent directly to users' browser. They automatically receive your IP address when this occurs. These technologies are used to measure the effectiveness of their advertising campaigns and/or to personalize the advertising content that you see on websites that you visit.

Note that MANAJEMEN KAMPUNG has no access to or control over these cookies that are used by third-party advertisers.

Third Party Privacy Policies

MANAJEMEN KAMPUNG 's Privacy Policy does not apply to other advertisers or websites. Thus, we are advising you to consult the respective Privacy Policies of these third-party ad servers for more detailed information. It may include their practices and instructions about how to opt-out of certain options.

You can choose to disable cookies through your individual browser options. To know more detailed information about cookie management with specific web browsers, it can be found at the browsers' respective websites. What Are Cookies?

Children's Information

Another part of our priority is adding protection for children while using the internet. We encourage parents and guardians to observe, participate in, and/or monitor and guide their online activity.

MANAJEMEN KAMPUNG does not knowingly collect any Personal Identifiable Information from children under the age of 13. If you think that your child provided this kind of information on our website, we strongly encourage you to contact us immediately and we will do our best efforts to promptly remove such information from our records.

Online Privacy Policy Only

This Privacy Policy applies only to our online activities and is valid for visitors to our website with regards to the information that they shared and/or collect in MANAJEMEN KAMPUNG . This policy is not applicable to any information collected offline or via channels other than this website.

Consent

By using our website, you hereby consent to our Privacy Policy and agree to its Terms and Conditions.

CARA MENGINGATKAN ORANG LAIN AGAR SELALU BERBUAT YANG BENAR

 



Berbuat kebenaran sangat banyak halangan dan rintangannya. Halangan orang berbuat baik bisa datang dari dalam dan dari luar diri kita. Dari dalam diri kita seringkali kita merasa berat untuk melakukan kebaikan itu karena pikiran memberikan pertimbangan untung rugi. Bila yang akan dilakukan adalah kegiatan sosial, maka jelas secara finansial tidak ada untungnya. Dengan pemikiran ini, maka menjadikan niatan yang sudah baik menjadi terhambat selanjutnya gagal dilakukan.

Sedangkan halangan dari luar diri kita seringkali justru datang dari keluarga atau lingkungan dekat kita lainnya. Dari keluarga menghalagi niat baik karena untuk berbuat baik juga perlu pengorbanan uang waktu dan tenaga.

Keluarga bisa saja tidak berkenan ketika kita akan membantu orang lain yang memerlukan dana segar guna membayar uang sekolah anaknya misalkan. Demikian juga kita kadang diprotes keluarga ketika terlambat pulang ke rumah karna mengikuti kegiatan sosial. Bahkan ketika tenaga kita habis untuk membantu orang lain yang rumahnya perlu diperbaiki, keluarga kadang malah menyayangkan perbuatan kita.

Halangan dari luar lainnya ketika kita akan berbuat baik akan datang juga dari lingkungan sekitar misalkan dari fasilitas yang kita miliki. Fasilitas bisa berupa sarana transportasi maupun sarana komunikasi. Sarana transportasi menjadi penghalang misalkan ketika kita akan berangkat ternyata ban motor bocor atau mesin motor ngadat. Sedangkan halangan dari sarana komunikasi misalkan ketika akan menggunakannya ternyata low baterey, pulsa habis dan sebagainya.



Di samping halangan sebagai mana tersebut di atas memang sering dijumpai juga rintangan dalam berbuat baik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Terbitan Balai Pustaka Halam 750 disebutkan bahwa rintangan memiliki arti: apa-apa yang menghalangi, gangguan, alangan.

Yang menghalang-halangi orang berbuat baik sebagian besar dari dalam pribadi yakni terutama karena syaiton yang menghentikan langkah kita yang akan melakukan kebaikan. Akibat kelihaian syetan itulah acaap kali niat baik kita untuk melangkah menjadi pudar karena dimasukkan sifat malas.

Melalui rasa malas inilah syetan memberikan alasan pembenar kepada pikiran kemudian menghentikan kaki ketika akan berangkat melangkah. Bila dirasakan demikian, maka seyogyanya mengucapkan lafald Taawwudz atau mengucap adudzubillahiminasyaitonirrojim artinya aku betlindung kepada Alloh dari godaan syetan yang terkutuk.

Pandainya syetan mempengaruhi hati sama pandainya kita berpikir tentang kebiakan. Maka seringkali ketika kita akan melakukan perbuatan baik terjadi kebimbangan atau kehawatiran. Ketika kita akan bertakziah pikiran mengatakan:  “Tak perlu berangkat karena jauh, untungnya apa, kau malah nanti dapat rugi karena uang berkurang untuk membeli bahan bakar dan mengisi kas sosial, waktumu hilang percuma karena harus mengunjunginya dan tenagamu juga tambah lelah. Belum kalau ada apa-apa di jalan atau bertemu dengan orang yang tidak engkau sukai di tempat takziah. Lihat hari akan hujan, tunda saja lain kali toh tidak harus hari ini . Kau tak perlu tergesa-gesa karena orangnya sudah meniggal dunia dan keluarganya belum tentu mengingat kebaikanmu setelah ini.”

Nurani kemudian memberi komentar :” Saya pikir perbuatan baikmu akan mebawa kebaikanmu juga ayo lakukan saja, berbuat baik itu juga akan memberikan kebaikan bagi dirimu, mumpung masih diberi kesehatan oleh Tuhan. Tuggu apa lagi.”

Bila nurani memenangkan nafsu syetan maka segala hambatan dan rintangan akan dapat diterjang dan kaki segera melangkah melaksanakan kebaikan.

Saya pribadi juga berusaha melakukan ajakan berbuat baik kepada orang lain sekalipun lewat karya buku. Saya menginvestasikan waktu untuk menyusun kata demi kata, menjalin ide dan pandangan guna saya sampaikan kepada para pembaca. Saya juga berharap karya yang saya buat bisa bermanfaat dan ‘berumur panjang ‘sehingga dapat ‘memperpanjang’ usia saya didunia.

Tetapi memang saya resakan kendalanya cukup banyak bila saya tidak melakukan perbuatan dablek, maka tak ada karya yang tecipta, tak ada buku yang selesai dan tak ada tuangan pandangan yang terinventrisasi. Kendablekan saya tertuama ketika harus meluangkan waktu dalam menyelesaikan berbagai karya karena kesibukan saya sebagai kepala rumah tangga yang harus memikirkan kebutuhan dan mengikuti kegiatan sosial di kampung , sebagai guru dan dosen yang wajib melaksanakan tugas mengajar dan menyelesaikan adminisrasi pembelajaan dan sebagai pengurus beberapa yayasan sosial yang perlu mendatangi rapat kordinasi maupun tindak lanjut kegiatan.

Alhamdulillah saya memiliki istri yang penuh pengertian jadi sekalipun sepulang kerja dan di waktu longgar saya bercengkrama dengan note book sederhana sampai menjelang tengah malam, istri memberi dukungan. Anak anak saya juga memabtu kegiatan saya karena anak tertua jurusan Teknologi Informatika sehingga bisa membantu dalam mendesign maupun menset dan editing data. Sedangkan anak saya terkecil juga tidak begitu rewel minta piknik atau ‘jeng-jeng’ bila liburan tiba.

Dablek saya merangkai cerita mendokumen data membuahkan karya yang semoga bermanfaat, bila toh sekarang belum ada yang berminat membaca maka suatu ketika insya Alloh akan bermakna bagi semua yang menghayatinya.


CARA AGAR UNTUNG DUNIA AKHIRAT

 




 

Tuhan sudah memberikan peringatan dalam surat Al Ashr yang antara lain disebutkan bahwa sesungguhnya manusia itu dalam keadaan merugi kecuali orang yang beriman, orang yang beramal sholih, yang selalu ingat mengingatkan dalam kebaikan dan selalu sabar.

Peringatan Tuhan tersebut adalah untuk seluruh manusia di muka bumi ini, dengan jatah waktu yang relatip sama yakni 24 jam sehari, maka tinggallah mengolah dan memanfaatkannya bila mau beruntung. Pemanfaatan waktu agar manusia tidak rugi harus mengisi waktunya untuk iman, amal sholih, mengingatkan berbuat baik dan sabar.

- Mengisi waktu dengan iman

Rasululloh memang melarang orang yang hanya beribadah guna meningkatkan keimanannya. Hal ini tertuang dalam suatu riwayat yang disebutkan bahwa ketika Rasululloh menjumpai seseorang yang pekerjaannya sehari-hari hanya berada di dalam masjid untuk melaksanakan ibadah, maka beliau mengingatkan agar hidup tidak hanya diisi untuk sholat atau berdzikir di masjid, namun perlu mencari rizki untuk menafkai keluarga dan kelangsungan hidupnya.

Artinya bahwa kita semua setuju bahwa segala geraklangkah kita harus diniati untuk ibadah, namun implementasi perbuatan kita tidak boleh hanya ibadah makhdhoh/ seremonial saja, namun juga hasus diikuti kegiatan sosial yang yang juga akan berpahala bila diniati untuk ibadah kepada Alloh.

Ketika orang sudah berhasil menguasai dirinya kemudian dapat mengendalikan jati dirinya maka ia akan memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya. Ia akan mensyukuri waktu dan kesehatan yang diberikan oleh Tuhan kepadanya. Ia ikhlas berbuat. Ia tidak melihat untung rugi secara finansial, namun hanya mencari keridhoan Alloh.

Dalam hal ini kita kagum dengan keikhlasan pada ustadz yang dengan tekun mengajar anak-anak mengaji. Mereka meluangkan waktunya memberikan ilmunya dan membimbing anak-anak dilingkungannya untuk mendalami ilmu agama. Tidak ada bayaran yang diterimanya, malah bila ada anak yang nakal kemudian ia mencoba membetulkan dengan cara dulu yang dianggap kasar jaman sekarang ia akan di complain orang tua bahkan ada yang diperkarakan. Padahal sekarang ini dikatakan sebagai jaman yang serba biaya, komersial dan semua ada hitungannya harga. Inilah perjuangan orang hebat yang diluar kewajaran.



- Mengisi waktu dengan amal sholih

Amal sholih sering diidentikkan dengan sedekah. Amal solih sebenarnya lebih luas penerapannya karena orang beramal tidak harus dengan uang. Bila kita bisa beramal dengan uang itu sangat ideal, namun bila hanya memiliki ilmu maka bisa beramal dengan ilmunya seperti mengajari anak mengaji. Bila ilmu tak dimiliki maka bisa beramal dengan tenaga dan waktu, misalkan dengan membersihkan musholla atau lingkungan. Bila tidak memilki uang/ dana, ilmu maupun tenaga maka minimal bersedekah dengan doa maupun senyuman atau perbuatan baik lainnya.

Apa bisa kita beramal dengan doa tentu saja bisa? Kita biasa berdoa untuk kebaikan diri kita sendiri, maka marilah kita biasakan ketika berdoa mendoakan bagi kedua orang tua, istri/suami, anak-anak, saudara, para pemimpin ,guru- guru, murid dan semuanya yang kita kenal. Bila kita sering mendoakan orang lain maka insya Alloh kita juga akan memperoleh kiriman dan berkah Tuhan dari doa orang lain.

Selanjutnya sedekah senyuman bisa diberikan juga kepada orang yang kita jumpai sejak kita bangun tidur sampai akan tidur kembali di malam harinya. Mari kita biasakan tersenyum kepada suami/istri kita, kepada orang tua, kepada anak-anak dan kepada tetangga maupun orang lain yang kita jumpai. Dengan senyuman yang tulus akan membukakan hati kita dan mempermudah masuknya pintu rejeki dari Alloh, Insya Alloh.

Berbuat baik juga dapat menjadi amal sholih. Banyak perbuatan baik yang dapat dilakukan dari menyingkirkan duri dijalan sampai tertinggi mengucapkan kalimat Lailaha Illalloh. Dengan berbuat baik kepada orang lain, insya Alloh akan dibalas kebaikan kita dari orang lain sekalipun tidak dari orang yang kita berikan kebaikan.

Amal sholihlah yang  akan menjadi tabungan kita yang sejati yang akan kita bawa sampai mati. Bila kita sadari demikian dan dapat melakukannya maka kita termasuk orang yang beruntung di dunia.


Kamis, 19 November 2020

BUKTI BISA SUKSES WALAUPUN NDABLEG

 



 

Adakah orang yang sukses karena Dablek ? Tentu saja ada,  sekalipun sebenarnya kendablekannya tidak berlangsung untuk selamanya. Mungkin ia pada awalnya dablek dan orang sudah mencap dirinya sebagai seorang pribadi yang dablek. Tetapi sifat dablek dari orang yang berhasil tidak berkelanjutan. Orang dablek yang berhasil adalah orang dablek yang dapat membangkitkan semangatnya secarabaik untuk mewujudkan keinginannya.

Semangat tersebut tentu saja harus dilandasi dengan niatan yang baik sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang konstruktip. Semangat tersebut menggunakan strategi yang konsisten, konsekwen, kontinyu, fokos, tak kenal menyerah, selalu optimis dan disiplin. Dari semangat itulah orang yang melakukan kegiatan, sehingga dapat sukses mencapai tujuan.

Orang yang sukses biasanya melakukan pekerjaan melebihi kebiasaan orang lain. Para orang bijak mengatakan bahwa bila kita mau menjadi orang besar maka milikilah pemikiran besar dan bila mau menjadi orang yang luar biasa maka bekerjalah secara luar biasa. Kita dikatakan hebat karena keberhasilan yang diraih melebihi keberhasilan yang dicapai oleh orang lain, sedangkan orang yang luar biasa adalah orang yang membawa manfaat besar bagi orang lain. Bisakah kesuksesan mereka diraih dengan cara dablek?

Orang yang berhasil karena dableknya dalam mewujudkan keinginannya tidak seperti yang biasa dilakukan orang lain. Mereka berpikir, berbuat, bekerja dan beramal tidak seperti orang lain. Karena mereka berbuat seperti itu maka orang lain menyebutnya sebagai orang yang tidak lumrah atau up  normal dan orang dablek. Padahal mereka adalah orang yang luar biasa.



-a. Luar Biasa dalam Berpikir

Untuk menjadi orang yang berhasil memang perlu berpikir luar biasa. Pemikiran orang yang berpikir luar biasa tidak mau mengikuti pola berpikir orang sekitar. Ia malah lebih senang berpikir yang orang lain tidak mau memikirkan. Seperti bagaimana seorang pengusaha minuman mineral berjaya. Dulu orang merasa risih ketika menyajikan minuman kepada tamunya dengan air putih, apalagi air putih yang disajikan menggunakan gelas plastik.

Ketika ada pengajuan atau ide untuk mengemas air putih banyak orang yang mentertawkan. Banyak orang menganggap bahwa yang mengajukan ide itu gila, namun ketika yang menyampaikan proposal itu terus saja mendesak dan dablek memberikan argumentasinya maka uji coba dilakukan dan ternyata berhasil.

Orang baru sadar bahwa dengan air mineral dalam kemasan maka ketika ada tamu dan perlu air untuk disajikan, akan diperoleh kepraktisan. Setelah selesai tidak perlu, mencuci gelas dan tamu lebih percaya karena air yang disajikan sudah melalui uji klinis.

Ketika Thomas A Edison bercerita bahwa ia beberapa saat lagi akan dapat mendengarkan suara orang mati, maka orang di sekitarnya banyak yang mentertawakan dan tidak menganggap ada pemikiran Thomas. Bagi Thomas sendiri tidak menjadi masalah sebab ia sudah memiliki konsepnya dan ia biasa berpikir luar biasa untuk mendapatkan sesuatu yang luar biasa.

Thomas selalu menceritakan tentang idenya itu kepada orang lain dengan harapan ada yang mau tertarik dan mensponsori proyeknya. Namun satupun tak ada yang mau. Ia makin dablek melakukan percobaan tanpa kenal lelah dan tanpa malu dihina.

Setelah beberapa waktu ternyata benar bahwa ia menciptakan alat tape recorder. Sebelum alat itu ditemukan tidak ada yang memiliki pemikiran sejauh itu. Oleh karenanya ketika Tape Recorder didemokan untuk pertama kali menjadi gemparlah saat itu dan Thomas membuktikan melalui alat itu ia dapat merekam suara seseorang kemudian diputar kembali. Ketika yang direkam kemudian meninggal dunia maka suara orang yang sudah mendengar dunia itu masih dapat diperdengarkan dengan memutar ulang rekaman melalui tepe recorder.


MEMUPUK SIKAP PANTANG MENYERAH

 




Bila mudah menyerah itu bukan syetan. Tidak ada syetan yang berhenti menggoda manusia yang sulit digoda imannya. Ia akan terus berusaha mencari segala cara. Ia akan melakukan observasi atas ketebalan keimanan seseorang kemudian menentukan cara untuk menjebol benteng pertahanan keimanannya. Di samping itu syetan juga menyiapkan beberapa alternatip cara yang akan digunakan untuk menggoyang iman seseorang. Bila satu cara gagal, ia akan mencari cara lain, ia tak kenal menyerah sampai sasaran yang ditujunya yakni manusia meninggalkan dunia fana.

Semangat tidak mengenal menyerah sudah selayaknya kita lakukan dalam mengejar cita- cita. Cita–cita yang kita gantungkan jangan seperti cita-cita syetan yang akan merusak dan menyesatkan. Manusia selayaknya menentukan cita-cita yang tinggi untuk membangun dunia. Bukankah Tuhan sudah memberikan amanah kepada manusia untuk menjadi kholifah di muka bumi ini?

Sebagai seorang kholifah manausia harus memberikan kebaikan, menebar benih keutamaan di dunia dan disiram dengan akhlaqul karimah dalam kehidupan sehari hari. Tantangannya memang sangat berat, namun sikap tidak kenal menyerah harus tetap tertanam dalam setiap insan.

-        Selalu Optimis dan Banyak Akal

Kelebihan manusia dibanding dengan makhluk lain adalah diberikannya akal dan pikiran oleh Tuhan. Akal digunakan dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi sehingga orang yang pandai mengatai masalah yang dihadapi dikatakan sebagai orang yang banyak akal. Sedangkan pikiran digunakan untuk mengingat dan mengembangkan berbagai inovasi agar kehidupan menjadi lebih mudah. Maka manusia mengenal perkembangan teknoligi, sedangkan makhluk lain tidak mengenal adanya  hal tersebut.

Sayangnya kita sering kalah pandai dengan syetan, karena syetan menembak manusia agar mati secara rokhani melalui nuraninya. Sekalipun ia tidak cerdas dalam mengatasi masalah dan tidak pandai dalam berkreasi, tetapi syetan bekerja lebih strategik. Bahkan strategi yang ia lakukan adalah langsung menusuk ke sasaran tanpa disadari oleh manusia. Coba rasakan ketika syetan menggoda hati dan nurani seorang pakar yang memiliki teknologi tinggi. Ia sentuh hatinya dan ia goyang nuraninya sehingga pakar yang cerdas dan memiliki teknologi tinggi tadi menjadi sombong. Bila benih kesombongan manusia sudah tumbuh kemudian berkembang, maka syetan akan menuai buah kesombongan itu dengan kecongkakan. Dengan congkak manusia menganggap bahwa semua yang dicapainya semata-mata adalah karena kemampuannya. Tidak ada orang lain yang menandinginya dan semua adalah hasil usahanya.

Ia tidak menyadari bahwa semua itu dari Tuhan Alloh Yang Maha memiliki Kepandaian. Manusia yang pandai akan mudah mengatasi masalah. Ia juga memilki optimisme tinggi dan banyak akal. Tetapi bila kemampuannya sudah ditaburi virus kesombongan oleh syatan maka tinggal menunggu saat kehancuran bagi dirinya dan lingkungannya.

-        Disiplin.



Ada seorang motivator mengatakan bahwa untuk dapat meraih cita-cita ada tiga syarat . Syarat yang pertama adalah disiplin. Syarat yang ke dua adalah disiplin dan syarat yang ketiga adalah disiplin.

Melihat nasihat itu dapat kita tarik kesimpulan bahwa kedisiplinan merupakan faktor penting dalam menggapai cita-cita. Kiaranya tidak hanya itu, dalam segala hal bila kita ingin berhasil melaksanakan kegiatan maka disiplin harus ditegakkan.

Semangat untuk selalu bersikap disiplin pada diri manusia kecenderungannya makin tua makin berkurang. Ketika bayi kita selalu berdisiplin untuk tidur setelah puas mendapat ASI Eksklusif dari Ibu. Kita juga disiplin untuk bangun pada pagi hari dengan menangis, padahal orang tua masih enak enaknya tidur. Ketika usia Balita kedisiplinan masih tertanam misalnya mandi pagi, gosok gigi sampai tidur kembali. Kita disiplin dan mematuhi perintah orang tua agar tetap di rumah, asyik dengan permainan sederhana yang disediakan oleh orang tua. Namun ketika menginjak usia dewasa syetan mulai menggoda, lingkungan mulai memberi warna dan kesenangan mulai nampak manis di mata.

Kedisiplinan manusia menginjak remaja mulai reda. Contoh kecilnya, semula rajin melaksnakan sholat secara berjamaah, karena lingkungan meledeknya, hatinya goyah, sekarang melaksanakan sholat sendiri atau tidak berjamaah. Karena sholat sendiri maka waktunya juga sesuka hati, bahkan sering lupa.

Ketika remaja, kedisiplinan lebih parah, dari yang semula masih melakukan kegiatan agama, masih patuh pada orang tua, kini memiliki kegiatan lain dengan lawan jenisnya. Orang tua sudah tidak mampu mengendalikan dirinya karena yang bersangkutan merasa dirinya sudah bukan bayi lagi yang harus diatur dan dikendalikan. Ia sudah bukan anak papa and mama. Ia akan mencari jati diri yang memuaskan hatinya.

Perihal kedisiplinan memang syetan kesohor melakukan hal itu. Syetan dengan disiplinnya mengawal hati manusia agar tidak pernah berbuat baik. Tidak pernah ada cerita bahwa ada syetan berbuat baik pada manusia. Kalau toh ada syetan melakukan hal tersebut pasti syetan ada maunya. Paling hanya sekali atau dua kali setelah itu ia akan minta imbalan dan imbalannya adalah kejahatan yang akan membelokkan hati manusia.

Disiplin syetan adalah disiplin kaku. Sejak syatan diciptakan Tuhan memang telah bersumpah akan menggoda iman manusia. Ia selalu disiplin untuk itu dengan selalu tepat waktu , tepat sasaran dan tepat cara dalam menggoda manusia.

Syetan dapat menembak sasaran dengan tepat karena target yang dibidiknya praktis tidak berjarak yakni melalui hati manusia. Hati dengan disiplin dikawalnya sehingga perubahan sekecil apapun ia tahu kemudian dengan disiplin dijaganya jangan sampai kemudian lepas dan orang tersebut berbuat baik. Bilatoh sampai lolos berbuat kebaikan maka akan ia tebarkan virus kesombongan agar imannya makin menipis lagi.

Oleh karena itu manusia harus berhati hati, biarlah syetan berdisiplin dengan caranya, namun kita juga harus tetap berdidiplin dalam mempertahan kan keimanan dengan selalu berdisiplin melaksanakan perintah dan ketentuan agama. Tuhan Maha Tahu dan syetan dilarang Tuhan menggoda manusia yang selalu beriman dan bertaqwa. Inilah peluang dan celah agar kita dapat terhindar dari bujuk dan rayuan syetan.

 

 

 

 


KONSISTEN DALAM MENGEJAR TUJUAN

 





Anton M Moelyono dalam kamus Besar Bahasa Indonesia mengatakan bahwa konsisten berarti tetap atau tidak berubah, taat azas dan ajek. Konsisten juga berarti selaras dan sesuai.

Seseoang yang memiliki sifat konsisten berarti memiliki prinsip dan pondasi yang kuat sehingga tidak mudah dipengaruhi. Ia akan ndablek megejar cita-cita sampai tercapai. Dalam bekerja ia juga sungguh sungguh dan tidak setengah setengah atau dalam menyelesaikan tugas secara tuntas.

-         Konsekwen dalam Perbuatan.

Konsekwen dikandung maksud memiliki tanggung jawab dalam segala tindakannya. Syetan memang bertanggung jawab ia siap menerima resiko yang dihadapi sekalipun harus masuk neraka. Syetan sudah tahu bentuk risiko tersebut.

Tetapi pelaksanan sikap konsekwen kita sebagai manusia jangan sampai seperti sikap syetan yang siap masuk neraka sehingga ia sembarangan melaksanakannya. Sikap konsekwen kita harus diwujudkan dengan berbuat sesuai kompetensi kita dan apapun hasilnya siap diterima.

Konsekwen juga berarti tidak pengecut. Bila terjadi sesuatu kegagalan ia mengakui kekurangannya dan tidak menyalahkan pihak lain atau mencari pembenar dari kesalahannya. Ia sadar bahwa orang yang baik adalah bukan orang yang selalu benar atau tidak pernah membuat kesalahan namun orang yang akan selalu memperbaiki kesalahan yang ia lakukan.

Manusia yang sikap konsekwennya  menonjol sudah selayaknya diberi tanggung jawab untuk memimpin suatu kelompok sebab bila suatu kelompok memiliki pimpinan yang konsekwen atau bertanggung jawab biasanya memiliki daya dorong yang tinggi dan mudah mencapai tujuan yang diinginkan.

-        Melakukan perbuatan secara Kontinyu,

Kontinyu berarti bersifat terus menerus atau berkesinambungan.  Dalam bahasa Jawa Kontinyu  diterjemahkan sebagai langgeng dan lumintu. Kegiatan yang dilakukan secara terus menerus akan mengkasilkan sesuatu yang luar biasa. Untuk contoh dari hal ini adalah seperti sebuah batu yang terus menerus di tetesi oleh air. Batu yang sangat keras dilawan oleh air yang sangat lunak secara terus menerus ternyata batu kalah juga. Batu menjadi berlubang.

Demikian pula suatu pekerjaan. Pekerjaan seberat apapun bila dilakukan secara terus menerus akan menjadi ringan, akan menjadi paham dan terbiasa kemudian terasakan ringan. Hal ini banyak kita lihat ketika para khafitd dan hafidhoh ketika tengah menghafalan Al Qur’an. Kita akan sangat kagum kepada para penghafal Al Qur’an yang dapat menghafal Al Qur’an 30 juz. Mereka berhasil melakukan hal tersebut karena menghafal Al Quran seayat deni seayat secara terus menerus.

Modal untuk dapat melakukan kontinuitas adalah kesabaran dan keikhlasan. Kesabaran diperlukan agar tidak mudah patah semangat ketika melakukan perbuatan mengejar cita cita. Bila tidak ada kesabaran maka gejala awal yang akan diterima adalah rasa bosan. Sedangkan keikhlasan diperlukan agar tidak timbul keluhan bila menemui kegagalan.

Jadi sifat konsekwen dalam mengejar cita-cita sangat diperlukan agar tidak gampang patah semangat di tengah jalan dan segera dapat terwujud.

-        Fokus Menuju Tujuan,

Ketika kecil kita pernah bermain dengan kaca pembesar yang diletakkan di bawah sinar matahari, sementara di bawah kaca pembesar itu diberi kertas atau kaya. Sinar matahari yang jatuh di kaca pembesar harus dicari titik pusatnya agar fokus, kemudian diarahkan ke kertas atau kayu, tidak berapa lama kemudian timbullah asap dan lama kelamaan kertas atau kayu itu terbakar.

Banyak kayu dan kertas tergeletak di alam terbuka baik di tempat sampah maupun lapangan, namun kertas dan kayu tersebut tidak dapat terbakar. Mengapa? Karena sinar matahari tidak fokus ke kertas atau kayu.

Untuk bisa memfokuskan sinar matahari sehingga membakar kertas maupun kayu diperlukan kaca pembesar. Bila sudah ada kaca pembesar maka ada hal penting yang diperlukan lainnya yakni niat atau semangat atau kemauan untuk itu juga ketrampilan dalam mengatur kaca pembesar sehingga ditemukan titik pusatnya.

Begitupula dalam melakukan perbuatan bila tujuannya ingin segera tercapai harus fokus. Bisa diumpamakan bahwa sinar mataharinya adalah kegiatan kita yang bermacam macam. Kaca pembesarnya adalah hati kita dan ketrampilannya adalah ada dalam pikiran. Setelah perangkat tersebut disadari dalam diri kita maka diperlukan niat atau kemauan untuk fokus menuju harapan yang ditentukan.

Niatnya tentu saja keluar dari dalam hati kemudian melalui lesan diucapkanlah bismillah untuk fokus pada perjalanan menuju harapan atau cita-cita yang diinginkan.

Fokus menggapai cita-cita adalah berniat dan bersungguh-sungguh melakukan pekerjaan yang berkait harapan yang hendak dicapai. Fokus juga berarti berkonsentrasi menuju satu titik yang hendak dituju. Konsentrasi berarti mengabaikan hal lain yang tidak berkaitan dengan niat awal dan mencurahkan seluruh perhatian untuk keberhasilan mewujudkan harapan.

Perlu disampaikan bahwa sekuat apapun suatu benda , insya Alloh akan dapat dikalahkan dengan upaya yang  dilakukan dengan penuh konsentrasi  serta fokus.

Fokusnya manusia dalam mengejar cita-cita tentu  berbeda dengan fokusnya syetan ketika menjebol keimanan seseorang. Mengapa ? Karena niat syetan memang sudah dilandasi dengan suatu hasil akhir yang jelek yakni menggelincirkan manusia ke jurang kesesatan dan finalnya masuk neraka. Sedangkan fokus kegiatan manusia harus di landasi dengan niat keberhasilan usahanya untuk kemaslahatan banyak umut manusia.  


CIRI ORANG YANG BERAKHLAQ MULIA

 



Akhlaq mulia adalah akhlaqnya Rasululloh, karena akhlaq Rasululloh adalah Alquran. Rasululloh hadir ke dunia untuk menyempurnakan kelakuan manusia yang saat itu sudah sangat rusak. Jaman itu dinamakan jaman kebodohan atau Jaman Jahiliyah dimana syetan sangat berjaya. Kejayaan syetan yang dilaknat Tuhan sudah mencapai puncaknya bahkan syetan ada di mana-mana dan menjelma menjadi siapa-siapa. Syetan sudah masuk di dunia perdagangan, pemerintahan dan masyarakat. Sifat syiatoniah mendominasi dalam tatanan kehidupan manusia bahkan derajad manusia sudah berada di bawah binatang.

Melalui Rasululloh, harkat manusia diangkat kembali sebagaimana pengakuan Rasululloh sendiri bahwa Beliau diutus Tuhan untuk memperbaiki dan menyempurnakan akhlaq manusia. Innama buistu liutammima makarimal akhlaq.

Alhamdulillah atas berkah dan rahmad Alloh dalam tempo relatip singkat yakni 22 Tahun Rasululloh berhasil mengubah peradaban. Minadhulumati ilannur yakni dari jaman kegelapan yang didominasi sifat syetan menjadi jaman terang yang dipenuhi kasih sayang.

Syetan pasti sangat benci bila ada orang yang memiliki akhlaq mulia sebab menghalangi mereka untuk diajak dablek.




 Berani  dalam Berbuat

Sering kita melihat ada orang gila karena stres yang dengan seenaknya menjalani hidup ini. Ia tidak melihat lingkungan, ia mengabaikan keadaan dan ia mengabaikan harkatnya sebagai manusia. Yang ia lakukan seperti halnya hidupnya binatang yang hanya mengutamakan nafsu dan makan untuk kehidupannya. Apapun yang ia perbuat orang akan memakluminya karena ia memiliki pikiran, namun tidak bisa berfungsi, ia memiliki perasaan namun tidak berguna. Jadi harkat kemanusaannya tidak dihargai dan ia sebagai manusia dianggap tidak ada.

Lebih lumayan binatang seperti ayam , burung, kambing dan sapi. Ia tidak terkena jerat hukum negara dan agama. Bila ia masuk pekarangan yang bukan haknya paling dihalau dan diumpati, bila ia mengambil makanan di lahan atau pekarangan tetangga paling diomeli. Binatang tersebut juga tidak perlu berbuat sopan. Tak perlu mereka berpakaian atau menggunakan aturan norma kesusilaan. Yang penting nafsunya tersalurkan dan makanan sehari-hari tercukupi , selesailah urusannya.

Sebegitu ringkasnya binatang masih memiliki arti, ia akan dicari yang empunya bila sehari tidak pulang kandang atau lepas dari kandangnya. Pemilik binatang akan menuntut bila miliknya dicuri dan sakit hati bila binatang piaraaannya diganggu. Padahal ia adalah binatang yang dablek dari sudut pandang manusia. Apalagi kalau binatang piaraan itu dapat berkembang biak dengan baik dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi yang memeliharanya,mungkin telurnya, dagingnya atau susunya, pasti ia memiliki nilai yang baik untuk manusia. Binatang dablek namun masih punya arti.

Sebaliknya manusia yang dablek, mau dikatakan binatang karena tidak kenal aturan pasti sakit hati, dinasihati malah berganti menyerang dan memaki-maki, diberikan sanksi malah mencari alasan pembenar sesuai kemauan hatinya. Mungkin lebih gampang mengurus binatang yang nakal tinggal menghalau, maka ia tidak akan berani mengulangi lagi.

Begitu pula orang yang stras ndableknya setengah mati, ia tidak mau memperhatiakan nasihat orang lain, bila dimaki malah memelototi, bila dilarang malah mentertawai, bila di sanjung malah sakit hati. Pikirannya memang sudah terbalik. Mereka mungkin mengganggap orang yang waras adalah orang gila. Ia merasa hidup di dunia serba gila dan tidak sesuai dengan pemikirannya.

Sekali lagi sikap ndablek yang keterlaluan adalah dari syetan. Kita tidak boleh mengikuti atau meniru sifat setan . Haram hukumnya meniru dan mengikuti sifat syetan, Syetan sangat bersemangat dalam menggoda manusia dengan sikapnya antara lain: konsisten, konsekwen, kontinyu,fokos, tak kenal menyerah, selalu optimis dan disiplin. Sikap itu sering ada pada diri manusia dan kadang menjadi daya dorong manusia dalam mewujudkan asanya.