Kamis, 19 November 2020

BUKTI BISA SUKSES WALAUPUN NDABLEG

 



 

Adakah orang yang sukses karena Dablek ? Tentu saja ada,  sekalipun sebenarnya kendablekannya tidak berlangsung untuk selamanya. Mungkin ia pada awalnya dablek dan orang sudah mencap dirinya sebagai seorang pribadi yang dablek. Tetapi sifat dablek dari orang yang berhasil tidak berkelanjutan. Orang dablek yang berhasil adalah orang dablek yang dapat membangkitkan semangatnya secarabaik untuk mewujudkan keinginannya.

Semangat tersebut tentu saja harus dilandasi dengan niatan yang baik sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang konstruktip. Semangat tersebut menggunakan strategi yang konsisten, konsekwen, kontinyu, fokos, tak kenal menyerah, selalu optimis dan disiplin. Dari semangat itulah orang yang melakukan kegiatan, sehingga dapat sukses mencapai tujuan.

Orang yang sukses biasanya melakukan pekerjaan melebihi kebiasaan orang lain. Para orang bijak mengatakan bahwa bila kita mau menjadi orang besar maka milikilah pemikiran besar dan bila mau menjadi orang yang luar biasa maka bekerjalah secara luar biasa. Kita dikatakan hebat karena keberhasilan yang diraih melebihi keberhasilan yang dicapai oleh orang lain, sedangkan orang yang luar biasa adalah orang yang membawa manfaat besar bagi orang lain. Bisakah kesuksesan mereka diraih dengan cara dablek?

Orang yang berhasil karena dableknya dalam mewujudkan keinginannya tidak seperti yang biasa dilakukan orang lain. Mereka berpikir, berbuat, bekerja dan beramal tidak seperti orang lain. Karena mereka berbuat seperti itu maka orang lain menyebutnya sebagai orang yang tidak lumrah atau up  normal dan orang dablek. Padahal mereka adalah orang yang luar biasa.



-a. Luar Biasa dalam Berpikir

Untuk menjadi orang yang berhasil memang perlu berpikir luar biasa. Pemikiran orang yang berpikir luar biasa tidak mau mengikuti pola berpikir orang sekitar. Ia malah lebih senang berpikir yang orang lain tidak mau memikirkan. Seperti bagaimana seorang pengusaha minuman mineral berjaya. Dulu orang merasa risih ketika menyajikan minuman kepada tamunya dengan air putih, apalagi air putih yang disajikan menggunakan gelas plastik.

Ketika ada pengajuan atau ide untuk mengemas air putih banyak orang yang mentertawkan. Banyak orang menganggap bahwa yang mengajukan ide itu gila, namun ketika yang menyampaikan proposal itu terus saja mendesak dan dablek memberikan argumentasinya maka uji coba dilakukan dan ternyata berhasil.

Orang baru sadar bahwa dengan air mineral dalam kemasan maka ketika ada tamu dan perlu air untuk disajikan, akan diperoleh kepraktisan. Setelah selesai tidak perlu, mencuci gelas dan tamu lebih percaya karena air yang disajikan sudah melalui uji klinis.

Ketika Thomas A Edison bercerita bahwa ia beberapa saat lagi akan dapat mendengarkan suara orang mati, maka orang di sekitarnya banyak yang mentertawakan dan tidak menganggap ada pemikiran Thomas. Bagi Thomas sendiri tidak menjadi masalah sebab ia sudah memiliki konsepnya dan ia biasa berpikir luar biasa untuk mendapatkan sesuatu yang luar biasa.

Thomas selalu menceritakan tentang idenya itu kepada orang lain dengan harapan ada yang mau tertarik dan mensponsori proyeknya. Namun satupun tak ada yang mau. Ia makin dablek melakukan percobaan tanpa kenal lelah dan tanpa malu dihina.

Setelah beberapa waktu ternyata benar bahwa ia menciptakan alat tape recorder. Sebelum alat itu ditemukan tidak ada yang memiliki pemikiran sejauh itu. Oleh karenanya ketika Tape Recorder didemokan untuk pertama kali menjadi gemparlah saat itu dan Thomas membuktikan melalui alat itu ia dapat merekam suara seseorang kemudian diputar kembali. Ketika yang direkam kemudian meninggal dunia maka suara orang yang sudah mendengar dunia itu masih dapat diperdengarkan dengan memutar ulang rekaman melalui tepe recorder.


MEMUPUK SIKAP PANTANG MENYERAH

 




Bila mudah menyerah itu bukan syetan. Tidak ada syetan yang berhenti menggoda manusia yang sulit digoda imannya. Ia akan terus berusaha mencari segala cara. Ia akan melakukan observasi atas ketebalan keimanan seseorang kemudian menentukan cara untuk menjebol benteng pertahanan keimanannya. Di samping itu syetan juga menyiapkan beberapa alternatip cara yang akan digunakan untuk menggoyang iman seseorang. Bila satu cara gagal, ia akan mencari cara lain, ia tak kenal menyerah sampai sasaran yang ditujunya yakni manusia meninggalkan dunia fana.

Semangat tidak mengenal menyerah sudah selayaknya kita lakukan dalam mengejar cita- cita. Cita–cita yang kita gantungkan jangan seperti cita-cita syetan yang akan merusak dan menyesatkan. Manusia selayaknya menentukan cita-cita yang tinggi untuk membangun dunia. Bukankah Tuhan sudah memberikan amanah kepada manusia untuk menjadi kholifah di muka bumi ini?

Sebagai seorang kholifah manausia harus memberikan kebaikan, menebar benih keutamaan di dunia dan disiram dengan akhlaqul karimah dalam kehidupan sehari hari. Tantangannya memang sangat berat, namun sikap tidak kenal menyerah harus tetap tertanam dalam setiap insan.

-        Selalu Optimis dan Banyak Akal

Kelebihan manusia dibanding dengan makhluk lain adalah diberikannya akal dan pikiran oleh Tuhan. Akal digunakan dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi sehingga orang yang pandai mengatai masalah yang dihadapi dikatakan sebagai orang yang banyak akal. Sedangkan pikiran digunakan untuk mengingat dan mengembangkan berbagai inovasi agar kehidupan menjadi lebih mudah. Maka manusia mengenal perkembangan teknoligi, sedangkan makhluk lain tidak mengenal adanya  hal tersebut.

Sayangnya kita sering kalah pandai dengan syetan, karena syetan menembak manusia agar mati secara rokhani melalui nuraninya. Sekalipun ia tidak cerdas dalam mengatasi masalah dan tidak pandai dalam berkreasi, tetapi syetan bekerja lebih strategik. Bahkan strategi yang ia lakukan adalah langsung menusuk ke sasaran tanpa disadari oleh manusia. Coba rasakan ketika syetan menggoda hati dan nurani seorang pakar yang memiliki teknologi tinggi. Ia sentuh hatinya dan ia goyang nuraninya sehingga pakar yang cerdas dan memiliki teknologi tinggi tadi menjadi sombong. Bila benih kesombongan manusia sudah tumbuh kemudian berkembang, maka syetan akan menuai buah kesombongan itu dengan kecongkakan. Dengan congkak manusia menganggap bahwa semua yang dicapainya semata-mata adalah karena kemampuannya. Tidak ada orang lain yang menandinginya dan semua adalah hasil usahanya.

Ia tidak menyadari bahwa semua itu dari Tuhan Alloh Yang Maha memiliki Kepandaian. Manusia yang pandai akan mudah mengatasi masalah. Ia juga memilki optimisme tinggi dan banyak akal. Tetapi bila kemampuannya sudah ditaburi virus kesombongan oleh syatan maka tinggal menunggu saat kehancuran bagi dirinya dan lingkungannya.

-        Disiplin.



Ada seorang motivator mengatakan bahwa untuk dapat meraih cita-cita ada tiga syarat . Syarat yang pertama adalah disiplin. Syarat yang ke dua adalah disiplin dan syarat yang ketiga adalah disiplin.

Melihat nasihat itu dapat kita tarik kesimpulan bahwa kedisiplinan merupakan faktor penting dalam menggapai cita-cita. Kiaranya tidak hanya itu, dalam segala hal bila kita ingin berhasil melaksanakan kegiatan maka disiplin harus ditegakkan.

Semangat untuk selalu bersikap disiplin pada diri manusia kecenderungannya makin tua makin berkurang. Ketika bayi kita selalu berdisiplin untuk tidur setelah puas mendapat ASI Eksklusif dari Ibu. Kita juga disiplin untuk bangun pada pagi hari dengan menangis, padahal orang tua masih enak enaknya tidur. Ketika usia Balita kedisiplinan masih tertanam misalnya mandi pagi, gosok gigi sampai tidur kembali. Kita disiplin dan mematuhi perintah orang tua agar tetap di rumah, asyik dengan permainan sederhana yang disediakan oleh orang tua. Namun ketika menginjak usia dewasa syetan mulai menggoda, lingkungan mulai memberi warna dan kesenangan mulai nampak manis di mata.

Kedisiplinan manusia menginjak remaja mulai reda. Contoh kecilnya, semula rajin melaksnakan sholat secara berjamaah, karena lingkungan meledeknya, hatinya goyah, sekarang melaksanakan sholat sendiri atau tidak berjamaah. Karena sholat sendiri maka waktunya juga sesuka hati, bahkan sering lupa.

Ketika remaja, kedisiplinan lebih parah, dari yang semula masih melakukan kegiatan agama, masih patuh pada orang tua, kini memiliki kegiatan lain dengan lawan jenisnya. Orang tua sudah tidak mampu mengendalikan dirinya karena yang bersangkutan merasa dirinya sudah bukan bayi lagi yang harus diatur dan dikendalikan. Ia sudah bukan anak papa and mama. Ia akan mencari jati diri yang memuaskan hatinya.

Perihal kedisiplinan memang syetan kesohor melakukan hal itu. Syetan dengan disiplinnya mengawal hati manusia agar tidak pernah berbuat baik. Tidak pernah ada cerita bahwa ada syetan berbuat baik pada manusia. Kalau toh ada syetan melakukan hal tersebut pasti syetan ada maunya. Paling hanya sekali atau dua kali setelah itu ia akan minta imbalan dan imbalannya adalah kejahatan yang akan membelokkan hati manusia.

Disiplin syetan adalah disiplin kaku. Sejak syatan diciptakan Tuhan memang telah bersumpah akan menggoda iman manusia. Ia selalu disiplin untuk itu dengan selalu tepat waktu , tepat sasaran dan tepat cara dalam menggoda manusia.

Syetan dapat menembak sasaran dengan tepat karena target yang dibidiknya praktis tidak berjarak yakni melalui hati manusia. Hati dengan disiplin dikawalnya sehingga perubahan sekecil apapun ia tahu kemudian dengan disiplin dijaganya jangan sampai kemudian lepas dan orang tersebut berbuat baik. Bilatoh sampai lolos berbuat kebaikan maka akan ia tebarkan virus kesombongan agar imannya makin menipis lagi.

Oleh karena itu manusia harus berhati hati, biarlah syetan berdisiplin dengan caranya, namun kita juga harus tetap berdidiplin dalam mempertahan kan keimanan dengan selalu berdisiplin melaksanakan perintah dan ketentuan agama. Tuhan Maha Tahu dan syetan dilarang Tuhan menggoda manusia yang selalu beriman dan bertaqwa. Inilah peluang dan celah agar kita dapat terhindar dari bujuk dan rayuan syetan.

 

 

 

 


KONSISTEN DALAM MENGEJAR TUJUAN

 





Anton M Moelyono dalam kamus Besar Bahasa Indonesia mengatakan bahwa konsisten berarti tetap atau tidak berubah, taat azas dan ajek. Konsisten juga berarti selaras dan sesuai.

Seseoang yang memiliki sifat konsisten berarti memiliki prinsip dan pondasi yang kuat sehingga tidak mudah dipengaruhi. Ia akan ndablek megejar cita-cita sampai tercapai. Dalam bekerja ia juga sungguh sungguh dan tidak setengah setengah atau dalam menyelesaikan tugas secara tuntas.

-         Konsekwen dalam Perbuatan.

Konsekwen dikandung maksud memiliki tanggung jawab dalam segala tindakannya. Syetan memang bertanggung jawab ia siap menerima resiko yang dihadapi sekalipun harus masuk neraka. Syetan sudah tahu bentuk risiko tersebut.

Tetapi pelaksanan sikap konsekwen kita sebagai manusia jangan sampai seperti sikap syetan yang siap masuk neraka sehingga ia sembarangan melaksanakannya. Sikap konsekwen kita harus diwujudkan dengan berbuat sesuai kompetensi kita dan apapun hasilnya siap diterima.

Konsekwen juga berarti tidak pengecut. Bila terjadi sesuatu kegagalan ia mengakui kekurangannya dan tidak menyalahkan pihak lain atau mencari pembenar dari kesalahannya. Ia sadar bahwa orang yang baik adalah bukan orang yang selalu benar atau tidak pernah membuat kesalahan namun orang yang akan selalu memperbaiki kesalahan yang ia lakukan.

Manusia yang sikap konsekwennya  menonjol sudah selayaknya diberi tanggung jawab untuk memimpin suatu kelompok sebab bila suatu kelompok memiliki pimpinan yang konsekwen atau bertanggung jawab biasanya memiliki daya dorong yang tinggi dan mudah mencapai tujuan yang diinginkan.

-        Melakukan perbuatan secara Kontinyu,

Kontinyu berarti bersifat terus menerus atau berkesinambungan.  Dalam bahasa Jawa Kontinyu  diterjemahkan sebagai langgeng dan lumintu. Kegiatan yang dilakukan secara terus menerus akan mengkasilkan sesuatu yang luar biasa. Untuk contoh dari hal ini adalah seperti sebuah batu yang terus menerus di tetesi oleh air. Batu yang sangat keras dilawan oleh air yang sangat lunak secara terus menerus ternyata batu kalah juga. Batu menjadi berlubang.

Demikian pula suatu pekerjaan. Pekerjaan seberat apapun bila dilakukan secara terus menerus akan menjadi ringan, akan menjadi paham dan terbiasa kemudian terasakan ringan. Hal ini banyak kita lihat ketika para khafitd dan hafidhoh ketika tengah menghafalan Al Qur’an. Kita akan sangat kagum kepada para penghafal Al Qur’an yang dapat menghafal Al Qur’an 30 juz. Mereka berhasil melakukan hal tersebut karena menghafal Al Quran seayat deni seayat secara terus menerus.

Modal untuk dapat melakukan kontinuitas adalah kesabaran dan keikhlasan. Kesabaran diperlukan agar tidak mudah patah semangat ketika melakukan perbuatan mengejar cita cita. Bila tidak ada kesabaran maka gejala awal yang akan diterima adalah rasa bosan. Sedangkan keikhlasan diperlukan agar tidak timbul keluhan bila menemui kegagalan.

Jadi sifat konsekwen dalam mengejar cita-cita sangat diperlukan agar tidak gampang patah semangat di tengah jalan dan segera dapat terwujud.

-        Fokus Menuju Tujuan,

Ketika kecil kita pernah bermain dengan kaca pembesar yang diletakkan di bawah sinar matahari, sementara di bawah kaca pembesar itu diberi kertas atau kaya. Sinar matahari yang jatuh di kaca pembesar harus dicari titik pusatnya agar fokus, kemudian diarahkan ke kertas atau kayu, tidak berapa lama kemudian timbullah asap dan lama kelamaan kertas atau kayu itu terbakar.

Banyak kayu dan kertas tergeletak di alam terbuka baik di tempat sampah maupun lapangan, namun kertas dan kayu tersebut tidak dapat terbakar. Mengapa? Karena sinar matahari tidak fokus ke kertas atau kayu.

Untuk bisa memfokuskan sinar matahari sehingga membakar kertas maupun kayu diperlukan kaca pembesar. Bila sudah ada kaca pembesar maka ada hal penting yang diperlukan lainnya yakni niat atau semangat atau kemauan untuk itu juga ketrampilan dalam mengatur kaca pembesar sehingga ditemukan titik pusatnya.

Begitupula dalam melakukan perbuatan bila tujuannya ingin segera tercapai harus fokus. Bisa diumpamakan bahwa sinar mataharinya adalah kegiatan kita yang bermacam macam. Kaca pembesarnya adalah hati kita dan ketrampilannya adalah ada dalam pikiran. Setelah perangkat tersebut disadari dalam diri kita maka diperlukan niat atau kemauan untuk fokus menuju harapan yang ditentukan.

Niatnya tentu saja keluar dari dalam hati kemudian melalui lesan diucapkanlah bismillah untuk fokus pada perjalanan menuju harapan atau cita-cita yang diinginkan.

Fokus menggapai cita-cita adalah berniat dan bersungguh-sungguh melakukan pekerjaan yang berkait harapan yang hendak dicapai. Fokus juga berarti berkonsentrasi menuju satu titik yang hendak dituju. Konsentrasi berarti mengabaikan hal lain yang tidak berkaitan dengan niat awal dan mencurahkan seluruh perhatian untuk keberhasilan mewujudkan harapan.

Perlu disampaikan bahwa sekuat apapun suatu benda , insya Alloh akan dapat dikalahkan dengan upaya yang  dilakukan dengan penuh konsentrasi  serta fokus.

Fokusnya manusia dalam mengejar cita-cita tentu  berbeda dengan fokusnya syetan ketika menjebol keimanan seseorang. Mengapa ? Karena niat syetan memang sudah dilandasi dengan suatu hasil akhir yang jelek yakni menggelincirkan manusia ke jurang kesesatan dan finalnya masuk neraka. Sedangkan fokus kegiatan manusia harus di landasi dengan niat keberhasilan usahanya untuk kemaslahatan banyak umut manusia.  


CIRI ORANG YANG BERAKHLAQ MULIA

 



Akhlaq mulia adalah akhlaqnya Rasululloh, karena akhlaq Rasululloh adalah Alquran. Rasululloh hadir ke dunia untuk menyempurnakan kelakuan manusia yang saat itu sudah sangat rusak. Jaman itu dinamakan jaman kebodohan atau Jaman Jahiliyah dimana syetan sangat berjaya. Kejayaan syetan yang dilaknat Tuhan sudah mencapai puncaknya bahkan syetan ada di mana-mana dan menjelma menjadi siapa-siapa. Syetan sudah masuk di dunia perdagangan, pemerintahan dan masyarakat. Sifat syiatoniah mendominasi dalam tatanan kehidupan manusia bahkan derajad manusia sudah berada di bawah binatang.

Melalui Rasululloh, harkat manusia diangkat kembali sebagaimana pengakuan Rasululloh sendiri bahwa Beliau diutus Tuhan untuk memperbaiki dan menyempurnakan akhlaq manusia. Innama buistu liutammima makarimal akhlaq.

Alhamdulillah atas berkah dan rahmad Alloh dalam tempo relatip singkat yakni 22 Tahun Rasululloh berhasil mengubah peradaban. Minadhulumati ilannur yakni dari jaman kegelapan yang didominasi sifat syetan menjadi jaman terang yang dipenuhi kasih sayang.

Syetan pasti sangat benci bila ada orang yang memiliki akhlaq mulia sebab menghalangi mereka untuk diajak dablek.




 Berani  dalam Berbuat

Sering kita melihat ada orang gila karena stres yang dengan seenaknya menjalani hidup ini. Ia tidak melihat lingkungan, ia mengabaikan keadaan dan ia mengabaikan harkatnya sebagai manusia. Yang ia lakukan seperti halnya hidupnya binatang yang hanya mengutamakan nafsu dan makan untuk kehidupannya. Apapun yang ia perbuat orang akan memakluminya karena ia memiliki pikiran, namun tidak bisa berfungsi, ia memiliki perasaan namun tidak berguna. Jadi harkat kemanusaannya tidak dihargai dan ia sebagai manusia dianggap tidak ada.

Lebih lumayan binatang seperti ayam , burung, kambing dan sapi. Ia tidak terkena jerat hukum negara dan agama. Bila ia masuk pekarangan yang bukan haknya paling dihalau dan diumpati, bila ia mengambil makanan di lahan atau pekarangan tetangga paling diomeli. Binatang tersebut juga tidak perlu berbuat sopan. Tak perlu mereka berpakaian atau menggunakan aturan norma kesusilaan. Yang penting nafsunya tersalurkan dan makanan sehari-hari tercukupi , selesailah urusannya.

Sebegitu ringkasnya binatang masih memiliki arti, ia akan dicari yang empunya bila sehari tidak pulang kandang atau lepas dari kandangnya. Pemilik binatang akan menuntut bila miliknya dicuri dan sakit hati bila binatang piaraaannya diganggu. Padahal ia adalah binatang yang dablek dari sudut pandang manusia. Apalagi kalau binatang piaraan itu dapat berkembang biak dengan baik dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi yang memeliharanya,mungkin telurnya, dagingnya atau susunya, pasti ia memiliki nilai yang baik untuk manusia. Binatang dablek namun masih punya arti.

Sebaliknya manusia yang dablek, mau dikatakan binatang karena tidak kenal aturan pasti sakit hati, dinasihati malah berganti menyerang dan memaki-maki, diberikan sanksi malah mencari alasan pembenar sesuai kemauan hatinya. Mungkin lebih gampang mengurus binatang yang nakal tinggal menghalau, maka ia tidak akan berani mengulangi lagi.

Begitu pula orang yang stras ndableknya setengah mati, ia tidak mau memperhatiakan nasihat orang lain, bila dimaki malah memelototi, bila dilarang malah mentertawai, bila di sanjung malah sakit hati. Pikirannya memang sudah terbalik. Mereka mungkin mengganggap orang yang waras adalah orang gila. Ia merasa hidup di dunia serba gila dan tidak sesuai dengan pemikirannya.

Sekali lagi sikap ndablek yang keterlaluan adalah dari syetan. Kita tidak boleh mengikuti atau meniru sifat setan . Haram hukumnya meniru dan mengikuti sifat syetan, Syetan sangat bersemangat dalam menggoda manusia dengan sikapnya antara lain: konsisten, konsekwen, kontinyu,fokos, tak kenal menyerah, selalu optimis dan disiplin. Sikap itu sering ada pada diri manusia dan kadang menjadi daya dorong manusia dalam mewujudkan asanya.


POSITIPNYA ORANG NDABLEG

 


-        Patuh pada Peraturan yang Berlaku,

Kekuatan dablek yang positip dapat membawa seseorang mentaati peraturan yang berlaku. Ia tidak terpengaruh oleh keadaan dan situasi lingkungan yang sudah amburadul. Ia akan tetap mempertahankan saikapnya dengan baik. Ia memiliki prinsip kuat untuk menegakkan kebenaran. Baginya ukuran kebenaran adalah bila perbuatan yang dilakukan tidak melanggar peraturan.

Orang yang sudah biasa mematuhi peraturan akan merasa resah bila ia melanggar aturan yang berlaku. Ia tidak bisa dablek seperti orang lain. Tapi ia dablek dengan caranya sendiri yakni bersikukuh untuk tetap patuh aturan. Inilah dablek yang positip.

-        Taat menjalankan Perintah sesual Ketentuan

Peraturan dibuat untuk kebaikan bersama. Tidak mungkin peraturan dibuat sepihak seingga merugikan pihak lain. Atau peraturan  sengaja dibuat untuk merugikan rakyat. Itu namanya mendholimi rakyat.

Setelah peraturan dibuat, maka harus dilaksanakan dengan sebaik baiknya. Dalam hal ini peraturan yang harus kita laksanakan tidak hanya peraturan negara namun juga peraturan agama. Bahkan kita wajib lebih memperhatikan pelaksanaan peraturan agama sekalipun tidak ada orang lain yang mengejar atau memaksa kita agar malaksanakannya.

Orang yang dablek yang mengikuti ajakan syetan tentu tidak mau melakukan hal tersebut. Hanya orang yang mendapat hidayahlah yang sanggup melaksanakannya. Hidayah memang jangan sampai ditunggu, namun diupayakan sehingga kita menjadi orang yang bermanfaat.

Kita nanti pasti akan dibenci syetan dan dianggap dablek oleh mereka ketika kita dapat patuh menjalanklan perintah agama, namun  bukankah itu lebih baik.

-        Penurut dan Pengikut kebaikan yang Setia,

Orang yang penurut atau patuh pada peraturan memang kelihatan lemah dan tidak berdaya. Ia terkadang dianggap tidak layak menjadi pimpinan karena hanya dianggap tidak kreatip dan penakut. Namun maksudya bukanlah demikian, orang yang penurut yang dibenci syetan adalah orang yang mengikuti kata hati nurani, atau penurut pada sesuatu yang mengajak kebenaran dan kebaikan, bukan hanya apa-apa mau atau menjadi yes man.

Seorang pengikut kebaikan yang setia biasanya malah banyak teman, karena dianggap suka membantu dan meramal. Ia membantu tanpa pamrih penuh keikhlasan dan hanya mencari keridhoan Tuhan. Ia juga gemar beramal karena ia yakin dengan beramal kesehatan dan hartanya akan terjaga.

Syetan membencinya dan menganggap dablek dirinya.

-         Santun kepada Orang Lain ,

Sikap sopan dan santun kepada orang lain di setiap tempat dan waktu sekarang sudah makin terkikis. Anak kepada orang tua mestinya menaruh hormat dengan menghargai dan santun kepadanya. Sayangnya jarang yang mengajarkan tata cara sopan santun (tata krama) seorang anak kepada orang tua. Pelajaran di sekolah juga kurang dapat menjangkau masalah ini sehingga anak belajar dari lingkungannya padahal lingkungan yang ada sudah banyak tercemar.

Sikap sopan santun, setahu saya, masih dipelihara di ponodok pesantren. Di sana diajarkan bagaimana seorang anak muda kepada seniornya atau orang yang lebih tua, bagaimana harus menghormati tetangganga dan bagaimana berlaku santun kepada para kiyai maupun gurunya.

Dalam berlaku sopan dan santun ini ada satu panutan yang tidak ada tandingannya dan harus dicontoh yakni sopan santun ala Rasululloh.

Biarlah dikatakan kolot atau dablek karena berlaku sopan santun kepada sesama namun hal itu sangat mulia di hadapan Tuhan.



-         Berbudi pekerti luhur

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka pada halaman 131 disebutkan bahwa berbudi artinya mempunyai budi, bijaksana, berakal, berkelakuan baik, murah hati, baik hati.

Sedangkan luhur berarti tinggi atau mulia. Jadi seorang yang memiliki budi luhur berarti ia dapat memuliakan orang lain. Dalam memuliakan orang lain  tentu tidak harus mengorbankan dirinya tetapi menempatkan orang lain pada posisi yang sebenarnya.

Seseorang yang memiliki budi luhur juga memiliki kelakuan yang baik, ia memiliki kepedulian dengan orang lain. Ia tidak tega ketika orang lain celaka atau menjumpai kesulitan. Sekarang jarang ada orang yang sedemikian sebab sekarang jamannya jaman ‘SMS’ yakni Senang Melihat orang Susah dan Susah Melihat orang Senang.

Orang yang berbudi baik akan berpikir bagaimana saya dapat membantu dan bermanfaat bagi orang lain bukan bagaimana saya dapat memanfaatkan orang lain untuk kejayaan pribadinya.

KEBAIKAN SIFAT NDABLEG

 



Siapakah makhluk yang paing dablek di dunia ? Makhluk yang paling dablek di dunia adalah syetan. Syetan diperintah Tuhan untuk bersujud pada Adam tidak mau bahkan ia berjanji akan menggoda manusia sampai ke jurang kesesatan kemudian dijadikannya teman di neraka. Manusi tidak boleh mengikuti ajakan syetan. Mengapa ? Karena syetan tidak pernah mengajak kepada kebaikan. Bila ada syetan yang mengajak kepada hal yang baik itu namanya syetan murtad dan fasik. Murtat karena melanggar fitrohnya sebagai syetan dan fasik karena tidak melaksananakan perintah pemimpin syetan.

Sebagai manusia kita wajib menjadikan syetan sebagai musuh yang harus ditaklukkan. Uapaya menaklukkannya adalah dengan menggunakan kekuatan dablek yang positip. Kekuatan dablek yang positip sendiri ada dua golongan besar yakni dablek dalam berperilaku dan dablek dalam perbuatan. Kekuatan dablek positip ini diambilkan dari semangatnya syetan dalam menggoda manusia. Bukan mengambil sifat syetan yang tidak mau mengikuti perintah Tuhan.

Apa maksud sifat dablek positip dalam perilaku? Yakni perilaku kita sehari-hari dalam berhubungan dengan orang lain dan dalam mengabdi kepada Tuhan Sifat ini meliputi sifat  patuh, taat, penurut, santun , berbudi pekerti dan berakhlaq mulia.

Seangkan dablek positip dalam perbuatan dimaksudkan perbuatan dalam berbuat seperti mengejar cita-cita dan melakukan kebenaran antara lain meliputi sikap konsisten, konsekwen, kontinyu,fokos, tak kenal menyerah, selalu optimis dan disiplin.

Yang penting imlementasi dari perbuatan dablek positip kita tidak sama dengan dableknya syetan yang hanya melanggar peraturan. Secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :



a. Kuat dalam Perilaku

Kita seringkali melihat seseorang yang selalu dablek melanggar ketentuan namun malah selalu lolos dari hukuman Tuhan dan hidupnya relatip selalu beruntung. Bila melihat kejadian seperti hal tersebut sebenarnya tidak bisa dijadikan kesimpulan bahwa orang yang berbuat salah malah beruntung atau ada pepatah jawa yang menyindir : “Olo mulyo, becik kecelik”, artinya yang selalu berbuat jelek malah mendapat kemulyaan dan keberuntungan namun yang selalu berbuat baik malah kecewa karena hasilnya malah keburukan. Ada juga yang berpendapat bahwa jaman sekarang  dalam bahasa Jawa dikatakan: “Sing Jujur ajur, Sing nekat melesat, Sing edan entuk kamulyan. Becik ketampik olo ketompo.”

Artinya bahwa jaman sekarang sudah terbalik kondisinya yang jujur malah celaka, yang berbuat neklat malah kariernya melesat, yang gila mendapat kemulyaan, yang dijadikan pemuka yang jelek dan yang baik malah ditolak.”

Salahkah keadaan ini ? Kita tentu tidak dapat menyalahkan keadaan. Lantas siapa yang hendak dipersalahkan? Ya tinggal dari mana kita melihatnya. Tentu akan menjadi salah bila kita kembalikan kepada kaidah hukum negara dan agama, namun bisa juga menjadi benar ketika itu memang tuntutan jaman. Sekarang tergantung kita mensikapinya yang penting masih ada kendali dalam diri masing-masing dari kita yakni kendali iman dan taqwa.

Iman artinya kita tetap percaya bahwa setelah kehidupan di dunia ada kehidupan di akhirat. Perbuatan kita akan dimintakan pertanggungjawawan di hadapan Tuhan dan selalu percaya adanya kekuatan Rukun Iman dan Rukun Islam manakala kita seorang muslim.

Taqwa berarti takut atau melaksanakana segala perintah Tuhan dan menjauhi laranganNya. Dengan melaksanakan taqwa maka kita bisa membentengi diri dan ada faktor penghambat/rem agar kita tidak terperosok ke dalam jurang kesesatan. Derajad ketaqwaan inilah yang membedakan kemulyaan orang di hadapan Tuhan. Kuatitas ketaqwaan seseorang memang tidak dapat dilihat secara langsung namun akan nampak dalam perilaku dan perbuatan sehari hari orang yang bersangkutan.

Apapun keadaan di dunia yang sedang kita alami adalah sudah kehendak dan skenario Tuhan. Pasti ada hikmah di balik itu semua. Hukum Tuhan tidak akan berubah. Salah satunya adalah bahwa siapa yang berbuat baik akan diberikan imbalan atas kebaikannya dan siapa yang berbuat jelek akan diberikan balasan atas kejelekannya.

Manusia diberikan pikiran untuk dapat memilih dan memilah mana yang baik dan mana yang jelek. Sudah selayaknya bila kita mau khasanah di dunia dan di akhirat maka wajib melakukan kebaikan dan menjauhi kejelekan di dunia.

Lebih jauh beberapa faktor yang mempengaruhi kekuatan dablek yang positip  implementasinya adalah kebalikan dari sifat dableknya syetan antara lain meliputi : patuh, taat, penurut, santun , berbudi pekerti dan berakhlaq mulia.

ADAKAH ORANG YANG TEBAL MUKA DI DESA ANDA ?

 



Apa di desa ada juga sifat dablek yang dipelihara oleh masyarakat? Saya kira sepanjang ada manusia di tempat manapun sifat dablek pasti ada. Demikian pula halnya di desa. Sekalipun kegotong royongan masyarakat desa lebih kental dari pada di kota dan mereka lebih familier, namun karena manusia punya kebutuhan dan keinginan, punya cipta rasa dan karsa yang selalu berkembang, maka di desapun ada orang dablek.

Tetapi perlu diingat bahwa dableknya orang desa berbeda dengan orang kota, karena sedablek-dableknya orang desa masih lebih lumayan bila dibanding dableknya orang desa. Orang kota tidak mau peduli bila ada tetangganya mendapat musibah. Semua masalah harus diurusnya sendiri. Bahkan untuk mengangkat jenazsah keluarganya yang meninggalpun harus diurus sendiri, bila tidak mampu baru minta tolong orang lain dan harus membayar.

Dableknya orang desa paling dalam hal mendatangi pertemuan warga atau tidak mau mengalah ketika jalan di depan rumahnya digunakan untuk lewat mobil orang lain sementara jalan sempit dan dia sedang menjemur pakaian. Tahu bahwa yang akan lewat orang yang tidak dikenalnya atau orang yang dikenalnya tetapi juga sama-sama dablek maka pemilik jemuran dablek saja membiarkan tetangganya memindahkan sendiri jemuran itu ke tepi.

Atau bila ada orang kaya baru (OKB) yang hidup di desa. Semula ia miskin namun tiba-tiba mendapt rejeki nomplok dari warisan atau undian. Ketika belum mampu secara finansial mungkin patuhnya bukan main kepada aturan RT , rajin ikut pertemuan warga dan selalu menyapa orang yang dikenalnya, namun ketika mendadak kaya ia pura pura tidak melihat tetangga sehingga enggan menegus sapa, tidak melihat peraturan dan dableknya mulai keluar.

Adanya OKB di desa memang terkadang membahagiakan bagi orang sekitarnya, namun banyak yang mendadak menjadi orang dablek baru .

- Orang Tebal Muka  di Lingkungan Kita

Di sekitar kita juga seringkali ada orang dablek bawaan artinya kemungkinan dableknya keturunan. Kita menjadi jengkel bila dalam satu keluarga sebagian besar dablek. Mereka sulit diatur dan diajak kompromi terutama dalam hal urusan untuk kerukunan dan gotong-royong. Pengurus RT maupun RW juga habis akalnya untuk mengurus orang yang dablek tersebut.

Biasanya orang dablek di lingkungan kita adalah karena ia merasa sebagai penduduk asli yang maunya menang sendiri. Ketika banyak warga lain menetap di lingkungannya dan menjadi pengurus RT atau RW lalu membuat aturan yang dirasanya tidak sesui dengan keinginannya, maka ia memboikot dan dablek tidak mau mengikuti kesepakatan yang telah dibuat oleh semua warga.

Warga yang lain juga menyayangkan orang dablek seperti itu, lama-lama mereka membiarkan dan mengancam bila mereka ada kerepotan akan diboykot dan tidak akan dibantu oleh warga. Biar orang yang dablek tahu rasa.


 

Biasanya orang dablek di lingkungan kita adalah karena ia merasa sebagai penduduk asli yang maunya menang sendiri. Ketika banyak warga lain menetap di lingkungannya dan menjadi pengurus RT atau RW lalu membuat aturan yang dirasanya tidak sesui dengan keinginannya, maka ia memboikot dan dablek tidak mau mengikuti kesepakatan yang telah dibuat oleh semua warga.

                                                      Warga yang lain juga menyayangkan orang dablek seperti itu,                                                        lama-lama mereka membiarkan dan mengancam bila mereka ada                                                     kerepotan akan diboykot dan tidak akan dibantu oleh warga. Biar orang yang dablek tahu rasa.